Dilaporkan Tenggelam di Embung, Warga Jeneponto Masih Hilang Secara Misterius

Proses pencarian korban dilakukan TRC BPB Jeneponto
Sumber :
  • HO / Humas BPBD Jeneponto

SULAWESI.VIVA.CO.ID --- Proses pencarian terhadap seorang warga yang hilang di Dusun Gantarang Buleng, Desa Gantarang, Kecamatan Kelara, Jeneponto, akhirnya dihentikan setelah enam hari tanpa menemukan korban.

Kejadian bermula pada pukul 09.20 WITA, ketika Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jeneponto, Abdul Rahman Nara, menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto untuk melaporkan hilangnya seorang warga setempat.

Korban yang diketahui bernama Sani’ (80 tahun), warga Dusun Gantarang Buleng.

"Sudah dinyatakan hilang sejak enam hari sebelumnya. Pencarian ini dilakukan oleh warga setempat dengan anggota BPBD sampai sekarang tidak ditemukan, meskipun kita telah menjelajahi berbagai lokasi yang sering dilalui oleh korban," kata Kepala Pelaksana BPBD Jeneponto, Andi Patoppoi, Selasa (21/1/2025) lewat keterangan tertulisnya.

Berdasarkan lapaoran, warga setempat menduga korban tenggelam di salah satu embung yang berada di Dusun Gantarang Buleng, Desa Gantarang, Kecamatan Kelara.

Menanggapi laporan tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jeneponto, segera melakukan pencarian di sekitar lokasi embung yang diperkirakan menjadi tempat tenggelamnya korban.

Dalam upaya pencarian, TRC BPBD Jeneponto menggunakan metode pembuatan ombak buatan dengan perahu karet untuk mengangkat korban yang kemungkinan berada di dasar embung.

Selain itu, penyedotan air embung juga dilakukan dengan menggunakan mesin alkon untuk mempercepat pencarian.

Setelah beberapa waktu melakukan pencarian intensif, tim memastikan bahwa korban tidak ditemukan di lokasi embung tersebut.

"Tidak adanya tanda-tanda atau bukti yang mengindikasikan adanya korban tenggelam, hingga membuat petugas di lapangan dapat memastikan, bahwa korban tidak tenggelam di lokasi yang dimaksud," tuturnya.

Pencarian dihentikan dengan hasil nihil, dan saat ini pihak BPBD Jeneponto terus berkoordinasi dengan aparat desa dan masyarakat setempat untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai keberadaan korban. (*)