Rahasia Tazkiyatun Nafs

KH Bachtiar Nasir
Sumber :

Orang-orang yang jiwanya kotor, maka memandang sesuatu yang baik menjadi buruk. Celakanya ada intervensi syaitan di situ. Syaitan secara khusus, ada yang bekerja mengambil strategi yang paling strategis yaitu merusak jiwa, sebagai pusat sistem manusia yang bernama kalbu. Kalbunya dirusak.

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

Kalau kita lihat di surat An-Nas, yang memberikan waswas. Waswas bukan dalam arti bahasa Indonesia. Al waswasah. Yang kerjanya "yuwas wisu", itu adalah syaitan. Nama lain dari waswas adalah syaitan yang tentu bekerja merusak kalbu kita. 

Ketika kalbu kita kotor, yang buruk dipandang baik, yang salah dipandag benar, yang batil dipandang haq dan seterusnya. Bayangkan kalau ada diantara kita yang hidup dengan cara pandang seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Begitu banyak orang yang dibutakan oleh harta, dibutakan oleh tahta, dibutakan oleh LGBT.

Ass Comunity dan Andalan Sulsel Peduli Beri Bantuan ke Korban yang Jatuh di jurang di Gowa

Ketika kita dibutakan, objek yang kita tangkap dengan kalbu yang kotor itu menjadi kacau balau. Begitu pula di Tanah Suci ini, memandang bagaimana itu kain ihram. Kalau kita tidak sampai pada tingkatan batin, maka ia akan seperti kain handuk. Yang satu menjadi selendang yang satu jadi sarung. Namun bila hati kita bersih, maka kita akan memandang sebagai simbolisasi kain kafan. 

Beginilah Allah membimbing kita dalam berjalan menjumpai-Nya. Dibersihkan dulu kita dari cinta dunia. Dimajinasikan-Nya diri kita bahwa perjumpaan dengan Allah di dunia ini memang hanya melalui kalbu tanpa bisa menjumpai Dzat Allah, kalau mau berjumpa maka harus melalui kematian. Maka orang-orang yang sedang berihram tidak lagi harus dikafani bila wafat dalam haji karena kain ihramnya sudah mewakili kafannya.

Digugat Rp500 Miliar,LBH Pers Makassar Nilai Penggugat Berupaya Bangkrutkan Media dan Jurnalis

Jadi kita benar-benar dilatih untuk "mati" sebelum mati. Menikmati kematian sebelum mati. Sehingga kita tidak perlu takut mati. Karena kematian sejatinya akan membuat kita kembali berjumpa dengan orang-orang yang telah wafat mendahului kita, yang pernah kita cintai dan pernah kita tangisi kematiannya. Itulah bila mata hati yang memandang kematian. Lebih dari itu, kematian adalah proses awal kehidupan. Tidak akan ada kehidupan tanpa ada kematian. 

Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan. Kedua kata ini tidak dapat dipisahkan karena kematian dan kehidupan adalah hal yang saling berkaitan. Contohnya adalah kehidupan kita. Kehidupan kita berasal dari benda mati, sesuatu yang tidak bernyawa. Dari tanah kemudian bertransformasi menjadi mani. Dari benda mati yang tidak memiliki unsur kehidupan sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title