Rahasia Tazkiyatun Nafs

KH Bachtiar Nasir
Sumber :

Jadi, tidak ada yang sebenarnya perlu ditakuti dari kematian. Bahan baku dari kehidupan adalah kematian. Kematian kita hari ini adalah titik awal kehidupan yang akan datang. Bahkan kalau kita menatap dengan mata hati,  maka kematian adalah perjumpaan dengan Sang Kekasih. 

Kawanan geng motor serang dan rusak rumah polisi

Dialah Allah yang tidak akan boleh ada nama yang serupa dengan miliknya. Lafaz Jalallah adalah lafaz milik-Nya dengan segala dimensi kehebatannya. Alif lam lam ha menjadi Allah. Menjadi nama yang Allah sendiri menamakan diri-Nya dengan nama itu. Yang ketika nama itu disebutkan, maka tunduklah semua ciptaan-Nya di alam ini. Tak peduli siapa pun dan apa pun akan tunduk pada hukumnya. Allah, lalu disebutkan salah satu sifat-Nya. Laa Ilaaha Illahu. 

Tidak ada siapapun di dunia ini ini pantas disembah. Kita  menghambakan diri dengan tawakal hanya kepada Allah. Di sini Allah mengajarkan manusia untuk mensucikan jiwa kita dengan satu kalimat dalam Alquran: Tauhid. Dzat yang paling mulia. Paling agung. Dan bila kita sampai pada tingkatan tersebut maka kita akan menafikkan yang lain selain Dia. Lafaz Jalallah adalah induk dari semua nama-Nya. Allah kemudian menamakannya dengan Asmaul Husna. Milik-Nya lah semua nama yang indah itu.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Mereka yang memahami Asmaul Husna pasti akan mencintai-Nya karena mereka tahu betul, siapa Yang memilikinya pastilah sesuatu Yang Mahatinggi. Yang tiada apapun yang bisa menyetarai-Nya. Bersyukurlah bila kita termasuk orang-orang yang mencintai Asma-Nya. 

Tazkiyatun nafs adalah mengosongkan jiwa dari segala sesuatu yang selain Allah lalu mengisinya dengan nama Allah. Lalu  mengisinya dengan ayat-ayat-Nya dan asma-Nya. 

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Untuk apa kalbu diciptakan? Untuk diisi dengan nama-nama-Nya. Untuk ditempatkan di dalamnya Al-Qur'an. 

Maka, itulah tazkiyatun nafs. Apa indikatornya? Di dalam hati kita hanya ada satu keyakinan: iyyakana'budu waiyya kanasta'in. Itulah intinya. Hanya kepada-Mu saja kami mengabdi dan hanya kepada-Mu memohon pertolongan.

Halaman Selanjutnya
img_title