Pertamax Rp 25 Ribu di Selayar, DPRD Desak Pemerintah Benahi Distribusi BBM Kepulauan
- Sulawesi.viva.co.id
SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) di wilayah kepulauan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, kian mencekik warga. Di Pulau Jampea, Kecamatan Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur, harga Pertamax di tingkat pengecer tembus Rp 25 ribu per botol dalam sepekan terakhir. Selain mahal, warga pun kesulitan mendapat pasokan BBM.
Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Takabonerate. Harga solar untuk kebutuhan listrik warga di pulau-pulau kecil menembus Rp 20 ribu lebih per liter. Sementara harga BBM untuk nelayan berkisar Rp 14 ribu per liter. Solar bahkan harus dipasok dari Kabupaten Bulukumba dan Sinjai, dengan ongkos distribusi yang mahal.
Situasi ini mendapat sorotan anggota DPRD Kepulauan Selayar, Arsil Ihsan. Ia menilai pemerintah belum hadir secara serius menjamin keadilan distribusi energi di wilayah kepulauan.
“Ini soal keadilan, bukan semata ekonomi. Warga di pulau juga berhak menikmati BBM dengan harga wajar,” tegas Arsil, Sabtu, (14/6).
Arsil mendesak Pertamina, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan BPH Migas segera turun tangan meninjau kondisi di lapangan. Ia menekankan perlunya memperluas program SPBU Kompak dan BBM Satu Harga di pulau-pulau terpencil seperti Takabonerate.
“Kalau dibiarkan, masyarakat makin tertinggal. BBM mahal artinya biaya hidup naik, nelayan sulit melaut, roda ekonomi terhambat,” ujar Arsil.
Ia juga mendorong sinergi pemerintah pusat, daerah, dan legislatif dalam merancang kebijakan afirmatif untuk kepulauan. Pembangunan, kata Arsil, tidak boleh hanya terpusat di daratan.