Ibu di Pangkep Marah Anak Balita Dilarang Naik Kereta Api karena Tak Punya Tiket

Penumpang padati gerbong kereta api.
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Seorang ibu muda asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, mendadak viral di media sosial. Dalam sebuah rekaman video amatir, ia terlihat menangis dan meluapkan kekesalan kepada petugas kereta api di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros.

Ratusan Pedagang Pasar Cekkeng Blokir Jalan Nasional Tolak Relokasi

Peristiwa ini terjadi pada Minggu, (22/6). Sri Ushwa Ningrum bersama suami dan delapan anggota keluarga sedang dalam perjalanan pulang liburan menggunakan kereta api. Namun, anak balitanya yang berusia tiga tahun mendadak ditolak ikut naik kereta karena tidak memiliki tiket.

“Sebelumnya, di dua stasiun awal, anak saya tidak dipermasalahkan. Tapi di Mandai justru dilarang naik. Saya sudah mohon-mohon, bahkan ditawari untuk ‘meninggalkan’ anak di stasiun,” kata Sri saat ditemui, Selasa sore.

Puluhan Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Sinjai, BPBD Siapkan Relokasi

Suaminya, Andi Sudarmanto, menilai sistem tiket di stasiun kereta api Sulawesi Selatan masih semrawut. Ia mengaku membeli tiket berdiri, tetapi tetap ditegur ketika duduk di kursi prioritas.

“Tidak jelas bedanya tiket berdiri dan duduk. Kami hanya ingin kepastian dan pelayanan lebih manusiawi,” ujar Andi.

Petugas BPBD Terperosok Saat Tinjau Longsor Sinjai, Dua Desa Masih Terisolir

Karena kecewa, keluarga Sri memilih pulang ke Pangkep menggunakan taksi daring. Mereka berharap pihak pengelola kereta api segera mengevaluasi kebijakan tiket anak-anak dan memperjelas kelas layanan penumpang.

Hingga berita ini diterbitkan, manajemen Balai Stasiun Kereta Api Sulawesi Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait video viral tersebut.