Masih Muda, Alumni Unhas Makassar Raih Gelar Doktor di Irlandia
Namun, setelah melewati berbagai pertimbangan, Qonita akhirnya memilih untuk kembali melanjutkan pendidikan doktor dengan sisa waktu yang ada. Dalam pendidikan doktornya, penelitian yang diambil berjudul “Development of Antibiotic Microneedle Delivery Systems for Tuberculosis Treatment”.
Penelitian ini berfokus pada pengembangan teknologi microneedle patch untuk obat-obatan tuberkulosis.
“Saat itu saya benar-benar mengerahkan segala kemampuan dan tenaga untuk mengejar tenggat waktu yang tersedia. Alhamdulillah, saya dapat selesai dalam waktu dua tahun tiga bulan,” tambah Qonita.
Menurut Qonita, saat kuliah di luar negeri sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan lingkungan yang baik. Tidak hanya itu, berdoa dan berusaha semaksimal mungkin serta mengetahui minat bakat diri yang dimiliki melalui berbagai proses dan pengalaman.