VIRAL! Kantor Ormas Digeruduk Anggota PSHT, Penyababnya karena THR

Kantor Ormas LSM Digeruduk Anggota PSHT
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Sebuah kantor organisasi masyarakat (ormas) mengalami kerusakan parah setelah diserang oleh puluhan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Kontroversial Baju Bodo Adat Sulsel Dipermak, Beda Zaman Beda Tradisi? Ini Respons Budayawan

Insiden ini terjadi, pasca adanya pembacokan terhadap satpam sekolah, yang ternyata adalah seorang anggota PSHT.

Videonya viral di media sosial, dan pengrusakan terhadap kantor juga diungga Instagram @kodil007

Pertama Kali Dilaksanakan, Ribuan Warga Galesong Meriahkan Malam Takbiran dengan Pawai Obor, ini Sosok Yang Menginisiasi

Sebelumnya anggota LSM Gerhana membacok korban yang sedang berjaga di SMKN 9 Argo Subur Tangerang pada Senin, 17 Maret 2025.

Korban dibacok pelaku karena menolak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR).

DPR-RI H. Achmad Daeng Se’re Perjuangkan Aspirasi Warga Jeneponto: Dorong Pariwisata, UMKM, dan Solusi Kredit Macet

Sejumlah orang langsung melakukan perusakan terhadap kantor tersebut.

Beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan signifikan, sementara sejumlah fasilitas di dalam kantor turut dihancurkan.

Sebagai bentuk solidaritas, puluhan anggota PSHT melakukan aksi balasan dengan mendatangi sebuah rumah kontrakan yang sebelumnya sempat digunakan sebagai kantor oleh LSM Gerhana. Insiden tersebut terjadi pada Senin sore, 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.30 WIB.

Mahmud, pemilik rumah kontrakan yang menjadi sasaran amuk massa, mengaku kecewa atas kerusakan yang terjadi di propertinya.

Ia menjelaskan bahwa rumah tersebut saat ini tidak lagi digunakan oleh LSM Gerhana, melainkan telah disewakan sebagai tempat tinggal.

“Itu sudah lama bukan kantor LSM Gerhana, mereka hanya ngontrak di sana. Tapi tetap saja jadi sasaran,” ujar Mahmud kepada wartawan dikutip Kamis, 20 Maret 2025.

Menurut Mahmud, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah. Sejumlah fasilitas di dalam kontrakan hancur, mulai dari kaca jendela, lemari, laptop, hingga komputer. Bahkan kanopi di bagian depan rumah pun ikut dirusak oleh massa.

“Barang-barang saya hancur semua. Sampai sekarang saya belum hitung total kerugiannya, tapi jelas ini sangat merugikan saya,” ungkap Mahmud dengan nada kesal.(*)