Ribuan Ekor Mati, Ternyata Wabah Virus Flu Babi Masuk Ke Gowa Sejak Bulan ini

Dari 25.000 babi di Gowa, tersisa 70 ekor babi yang masih hidup.
Sumber :

"Jadi untuk babi yang mati perharinya, itu tergantung berapa jumlah populasi yang ada di kandang tersebut. Bisa 200 bisa juga 500 ekor."Jelasnya.

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

Terkait penyebaran virus tersebut, Kadis Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa menjelaskan, jika bisa saja virus tersebut menyebar melalui pakaian, kontak langsung, hingga kendaraan, pakan dan peralatannya yang terkontaminasi.

"Penyebarannya itu bisa dari melalui pakaian, kontak langsung di peralatan pakannya dan Kendaraan pakan yang terkontaminasi."Sebutnya.

Ass Comunity dan Andalan Sulsel Peduli Beri Bantuan ke Korban yang Jatuh di jurang di Gowa

ia juga menyebutkan, jika 25.000 populasi babi yang ada di Gowa, dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang dan di Desa Balang Papa' Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa.

"Kalau data hari ini untuk di Paccellekang itu dari 15.000 populasi, tersisa 70 ribu ekor karena memang ini virusnya cepat penularannya dan mematikan. Kalau di Balang Papa' mungkin sudah habis Populasinya dari 10.000 ekor  populasinya."tegasnya.

Digugat Rp500 Miliar,LBH Pers Makassar Nilai Penggugat Berupaya Bangkrutkan Media dan Jurnalis

"Jadi dengan adanya virus yang mematikan dengan jumlah populasi yang 25.000 itu, Kami menyampaikan untuk melakukan pengosongan kandang. Nah, nanti kami turun lagi untuk mengecek bersama bpbd maros, karena diagnosanya harus hasil uji lab untuk memastikan apa virus ini masih ada atau tidak."Sambungnya.

Lanjut Kadis Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, kalau sudah aman dari penyebaran virus, pihaknya akan menyampaikan ke peternak untuk bisa melanjutkan lagi usaha peternakan babinya, untuk mengisi kandangnya kembali.

Halaman Selanjutnya
img_title