Ini Profil dan Sederet Kontroversial Valyano Boni Raphael yang Dikeluarkan dari SPN Polda Jabar
- Sulawesi.viva.co.id
SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Valyano Boni Raphael, pria ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia, Boni Rapha seorang siswa bintara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat.
Ia merupakan anak dari AKBP Bonifasius dan Veronica Putri Amalia.
Valyano menjadi sorotan publik setelah namanya ramai dibicarakan terkait pemberhentiannya dari SPN Polda Jabar menjelang pelantikan anggota Polri.
Valyano disebut-sebut mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik, meskipun hal ini menuai kontroversi karena ada perbedaan pendapat dari pihak medis.
Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI
- Screenshoot Youtube TVR Parlemen
Duduk Perkara Pemberhentian Valyano Boni Raphael dari SPN Polda Jabar
Valyano Boni Raphael resmi diberhentikan dari SPN Polda Jabar pada tanggal 3 Desember 2024, hanya enam hari sebelum pelantikan anggota Polri. Pemberhentian ini didasarkan pada dua alasan utama:
- Ketidakhadiran dalam jam pelajaran yang melebihi ketentuan SPN Polda Jabar.
- Riwayat pendidikan militer, sebelumnya Valyano pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL pada tahun 2023, namun dikeluarkan karena terindikasi memiliki masalah kesehatan.
Isu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)
Ipda Ferren Azzahra Putri, seorang polwan yang memeriksa Valyano, menyatakan bahwa ia memenuhi 3 dari 9 kriteria NPD. Beberapa indikator yang disebutkan antara lain:
- Valyano meminta fasilitas yang tidak sesuai dengan aturan SPN.
- Ia sengaja menyuruh temannya memukul punggungnya agar terlihat seperti dipukul oleh pengasuh.
- Valyano menunjukkan sikap arogan dan angkuh.
- Perilaku tidak wajar seperti berteriak saat berlari.
Ipda Ferren, SPN Polda Jabar
- Screenshoot Youtube TVR Parlemen
Kontroversi Diagnosis NPD
Pernyataan Ipda Ferren menuai kritik dari Ahmad Sahroni, yang menilai analisis tersebut dicampuri rasa kebencian.
Sahroni menegaskan bahwa penilaian tersebut hanyalah asumsi, karena hasil pemeriksaan resmi dari Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Dr. Nariyana, menyatakan bahwa Valyano tidak mengalami gangguan jiwa.
- Tim medis yang dipimpin oleh Dr. Adi Kurnia juga menyimpulkan bahwa Valyano tidak menunjukkan tanda atau gejala gangguan jiwa yang signifikan.
- Valyano justru dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata, meskipun cara berpikirnya dianggap kurang matang dan memiliki kebutuhan besar
Pernyataan Keluarga Valyano Boni Raphael
Veronica Putri Amalia, ibu Valyano, mengungkapkan bahwa anaknya sempat dinyatakan mengalami gangguan jiwa oleh bagian psikologi Polda Jabar. Namun, ia menyayangkan keputusan pemberhentian yang dianggap tidak adil.
Valyano Boni Raphael
- Screenshoot Youtube TVR Parlemen
Kontroversial
- Valyano Boni Raphael adalah siswa bintara SPN Polda Jabar yang diberhentikan menjelang pelantikan anggota Polri.
- Pemberhentiannya didasarkan pada pelanggaran aturan dan riwayat pendidikan militer sebelumnya.
- Terdapat kontroversi terkait diagnosis NPD, dengan perbedaan pendapat antara Ipda Ferren dan tim medis Polda Jabar.
- Valyano dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata namun memiliki kecenderungan untuk menonjolkan diri.
Kasus ini terus menjadi perbincangan publik, terutama terkait transparansi proses pemberhentian dan validitas diagnosis kesehatan mental yang diberikan kepada Valyano.(*)