Mobil HR-V Mogok Usai Isi Pertamax, Pemilik Makin Resah Isi BBM Khawatir dengan Oplosan

BBM Oplosan di mobil HRV
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Peristiwa mengejutkan terjadi di SPBU Pucangsawit, Solo, yang langsung heboh setelah seorang warga melaporkan mobil Honda HR-V miliknya mogok usai mengisi bahan bakar Pertamax.

Kejadian ini viral setelah video proses pengurasan filter bensin mobil tersebut tersebar di grup Facebook INFO CEGATAN SOLO (ICS).

Setelah menerima laporan, pihak Pertamina melakukan pemeriksaan dan mengungkapkan bahwa penyebab mogoknya kendaraan tersebut adalah adanya campuran air dalam bahan bakar.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi menyebabkan tangki BBM di SPBU Pucangsawit terkena rembesan air, sehingga air tersebut tercampur dalam Pertamax yang dijual.

 

 

“Setelah pengecekan, memang ditemukan kandungan air pada Pertamax di SPBU tersebut. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga ada rembesan air masuk ke dalam tangki,” ujar Taufiq pada Sabtu (8/3/2025).

Sebagai tindakan segera, Pertamina menghentikan sementara penjualan Pertamax di SPBU Pucangsawit dan memeriksa tangki serta dispenser bahan bakar untuk memastikan tidak ada kandungan air di produk lain.

Pihak SPBU juga telah melakukan ganti rugi kepada pemilik mobil HR-V tersebut, serta satu sepeda motor lain yang juga mengalami masalah serupa.

Namun, meski sudah ada ganti rugi, kejadian ini memicu kontroversi mengenai kualitas kontrol dan pengawasan bahan bakar di SPBU, terutama pada musim hujan.

Banyak konsumen yang mempertanyakan seberapa sering SPBU memeriksa kualitas bahan bakar yang mereka jual, terutama di musim hujan.

Pertamina sendiri meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami konsumen dan menjamin bahwa pengecekan di seluruh SPBU Solo Raya sudah dilakukan dengan hasil hanya SPBU Pucangsawit yang terpengaruh.

“Untuk SPBU lainnya di Solo Raya, sudah kami pastikan tidak ada masalah serupa,” tambah Taufiq. Namun, insiden ini menimbulkan keresahan bagi sebagian konsumen yang mulai mempertanyakan ketangguhan sistem pengelolaan kualitas BBM oleh Pertamina.(*)