Fakta Baru Dibalik Meninggalnya Polisi yang Ditangkap BNN Sulsel

Kabid Penindakan Dan Pemberantasan Bnnp SulSel, Kombes Pol Ardiansyah
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Kematian oknum polisi yang meninggal saat ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Selatan mengungkap fakta baru. Oknum polisi itu merupakan bandar narkoba di Kabupaten Sinjai. 

Polisi Tewas Saat Ditangkap BNNP, Ternyata Minum Racun

 

"Kalau bisa dibilang pengedar, kami mendapatkan informasi awal dari orang yang sebelumnya kami tangkap bahwa mendapatkan barang itu dari yang bersangkutan," kata, Kabid Penindakan dan Pemberantasan BNNP Sulawesi Selatan, Kombes Pol Ardiansyah, Rabu, (5/2/2025).

BNNP Sulsel Angkat Bicara, Polisi Berpangkat Aipda Meninggal Tak Wajar, Istri Shock!

 

Apalagi kata Ardiansyah, saat dilakukan penangkapan di rumah oknum polisi tersebut, pihaknya mendapatkan sejumlah barang bukti seperti alat isap bong dan plastik saset.

Sulsel Heboh! Istri Anggota Polri Histeris, Suaminya Meninggal saat di Jemput BNNP

 

"Jadi saya simpulkan, selain mengguna yang bersangkutan juga mengedarkan," ungkapnya. 

 

Selain itu, Bripka Arham itu juga pernah mendapat hukuman secara internal dari Polres Sinjai lantaran terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. 

 

"Tersangka pernah terlibat kasus narkoba. kasus yang sama. Saat ditangkap oleh BNN, status tersangka an sudah bebas dari hukuman internal Polres Sinjai," ungkapnya. 

 

Namun, saat ini pihaknya belum mengetahui sudah berapa lama Bripka Arham ini terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkotika sebelum ditangkap oleh BNNP Sulawesi Selatan. 

 

"Kami belum bisa pastikan ya berapa lama. Mungkin nanti kami akan melakukan pendalaman beberapa saksi yang nanti akan kami periksa," jelasnya.

 

Bahkan saat ditangkap, BNNP Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi itu dan hasilnya positif mengandung metapetamin. Begitu pula hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Bhayangkara. 

 

"Sempat dites urin dan positif dan hasil dari pemeriksaan rumah sakit Bhayangkara juga kami disampaikan adalah positif metapetamin," jelasnya.