Diguyur Hujan Seharian, Enrekang Diterjang Banjir dan Longsor

Banjir bandang dan Longsor di Enrekang.
Sumber :
  • Istimewa

 

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Sulawesi.viva.co.id - Hujan yang terus mengguyur Kabupaten Enrekang sejak Ahad pagi tadi mengakibatkan bencana banjir bandang dan tanah longsor

Sejumlah titik banjir yang sangat parah terdapat di Dusun Lembong, Desa Ranga, Kecamatan Enrekang. Dilaporkan, ada dua rumah yang rusak parah, bahkan hanyut diterjang banjir bandang.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Selain itu, sebanyak lima unit sepeda motor milik petani yang mereka parkir di dekat selokan yang meluap, juga raib dibawa arus deras.

"Jagung yang baru dipanen warga juga hanyut terbawa banjir," ujar Asnawir (22).

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Tidak hanya itu, akses masuk ke Dusun Lembong terputus, karena jalanan ditimpa tanah longsor.

"Jalanan juga terputus untuk sementara, belum bisa diakses. Selain itu, kurang lebih 30 KK sudang mengungsi di tempat aman,” kata Asnawir.

Selain di Lembong, Perumahan Kukku yang dihuni kurang lebih 200 KK juga terendam sebagian. Para penghuni rumah sebagian besar mengungsi Ahad sore tadi.

"Masyarakat was-was, jangan-jangan akan terjadi banjir bandang seperti empat tahun lalu, karena itu banyak yang bergegas menyelamatkan diri," ujar Ika (29).

Tidak hanya sekitar Perumahan Kukku yang terendam banjir, daerah stadion juga hingga saat ini air masih di atas lutut.

Bahkan Kantor Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang berlokasi di Pinang, Enrekang pagarnya rusak parah akibat banjir.

"Iya, benar, kantor DPKAD pagarnya rusak akibat longsor dan banjir," ujar Rudi Hartono (42).

Di Batili juga demikian, tanah longsor menimpa rumah salah seorang warga bernama Diana (28).

"Tadi habis Ashar tetiba saja tanah bergerak dari atas, menimpa rumah saya. Ini cukup parah, sebab sampai tertimbun jendela rumah saya bagian belakang," ujar Diana.

Salah satu penyebab banjir dan longsor saat ini karena hutan penyanggah makin berkurang, bahkan pohon-pohon jati milik warga yang dulu memenuhi kebun-kebun milik warga kini semua telah habis diekspor ke Jepara.

“Harus ada upaya serius untuk melakukan reboisasi, melakukan edukasi pentingnya menghijaukan kembali bumi Massenrempulu," tutur Ilham Kadir, yang merupakan tokoh dan pemuka agama di Enrekang.