Hadapi Badai El Nino, Kementan Tingkatkan Pertanian Di Zona Hijau
- Sulawesi.viva.co.id
Sulawesi.viva.co.id-Menghadapi tantangan ketersediaan pangan di musim kemarau Kementerian Pertanian (Kementan) memetakan tiha zona pertanian Indonesia. Zona hijau yang produktif akan didorong untuk meningkatkan hasil tani demi memenuhi kebutuhan pangan menghadapi Badai El Nino.
Jalan sehat dan pameran produk pertanian Se- Sulawesi Selatan memeriahkan Tani On Stage Ekspose Kinerja dan Hilirisasi Produk pmPertanian yang di gelar Kementan di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu, 3 September 2023. Acara tersebut bertujuan mengenalkan produk-produk hasil pertanian Indonesia menghadapi krisis pangan dunia dan ancamana Badai El Nino.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, saat ini Kementan telah memetakan wilayah pertanian Indonesia dalam 3 zona, yakni merah, kuning dan hijau dengan tingkat ketersedian air bervariasi. Menghadapi Badai El Nino Kementan akan berfokus untuk meningkatkan produksi pangan di zona hijau yang ketersediaan airnya aman di musim kemarau dan berbagai intervensi akan dilakukan pemerintah untuk menambah masa panen dan meningkatkan hasil panen di zona hijau ini.
Kementan mencatatkan data jika Badai El Nino akan menerjang Indonesia untuk waktu yang lama. Indonesia kemungkinan akan kehilangan satu koma dua juta ton hasil pangan. Untuk itu Kementan juga menambahkan area pertanian di zona hijau. Kementan memperkirakan jika bisa panen 3 hingga 4 kali akan menyediakan satu setengah juta ton beras.
"Menghadapi kemarau panjang dan ancaman kekeringan akibat Badai El Nino, ketersedian pangan menjadi fokus utama pemerintah. Kementerian Pertanian juga terus memberikan bantuan dan berupaya menghidupkan pertanian di dua zona lainnya," tutup Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.