Dibangun Sejak Tahun 1603, Kilas Balik Sejarah dan Filosofi Arsitektur Masjid Tua Katangka Gowa di Sulsel
- Sulawesi.viva.co.id
Masjid Tua Katangka juga memiliki prasasti di dalam mikrap yang ditulis dengan tinta emas, mengabadikan nama Raja Gowa ke-30, Maulana Sultan Abdul Rauf, yang merupakan Raja pertama yang merenovasi masjid ini.
Di sekitarnya, terdapat kompleks makam keturunan kerajaan Gowa, yang menambah nilai sejarah dan budaya tempat ini.
Selain itu, Masjid Tua Katangka dikelilingi oleh benteng sepanjang 3 km yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9, yang juga memberikan kesan kuat tentang sejarah kejayaan kerajaan Gowa.
Masjid Tua Katangka bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kekuatan sejarah, budaya, dan peradaban Islam di Sulawesi Selatan.
Keberadaannya yang masih lestari hingga kini menjadi saksi bisu bagi perjalanan panjang agama Islam di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. (*)