Tahun Baru Islam, Pemerintah dan Warga Gowa Gelar Doa dan Zikir

Doa dan Zikir Bersama
Sumber :

Sulawesi.viva.co.id - Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gowa menggelar zikir dan doa bersama dalam rangka Tahun Baru Islam di Masjid Agung Syekh Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sabtu, 30 Juli 2022.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan pergantian tahun baru Hijriyah ini bagaikan menutup sebuah buku dan membuka lembaran baru. 

Olehnya, dia berharap pergantian tahun baru Islam ini momentum untuk mengisi lembaran baru dengan kebaikan.

“Tentu harapan kita sama, semua kekurangan kita selama tahun 1443 Hijriyah kemarin, mari kita perbaiki untuk bisa lebih baik pada tahun 1444 Hijriyah. Semua yang sudah baik, mari kita jaga bahkan kita tingkatkan,” ujar Adnan.

Salah satunya, kata Adnan, adalah kekompakan yang sudah berjalan dengan baik selama ini harus dijaga dan ditingkatkan, sehingga program yang telah direncanakan Pemkab Gowa bisa berjalan dengan baik, lancar dan sesuai yang diharapkan.

“Saya selalu menyampaikan tidak ada kesuksesan kalau dilaksanakan secara sendiri ataul individualistik. Tetapi kesuksesan itu bisa kita raih secara bersama-sama kalau ada kekompkan dan kebersamaan di dalamnya dalam bingkai kekeluargaan,” ungkapnya.

Bupati Gowa menyebutkan sejumlah program Pemerintah Kabupaten Gowa khususnya di bidang keagamaan dan akan diluncurkan pada tahun ini. Program tersebut yaitu Satu Hafidz Satu Desa dan Satu Hafidz Satu Kelurahan, yang diberi nama Mahasantri.

Program ini bekerjasama dengan seluruh desa dan kelurahan dan menggandeng  Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Peserta program ini merupakan utusan dari desa dan kelurahan yang dibiayai menggunakan dana desa dan Kelurahan. 

Sementara itu, Wakil Direktur Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar, Andi Aderus, saat membawakan ceramah, mengatakan bahwa tahun Hijriyah itu mulai dihitung dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhmmad Shallallahu 'alaihi Wassalam dari Kota Suci Makkah ke Kota Suci Madinah.

“Dari sejak itulah bulan-bulan qamariyah berubah menjadi bulan-bulan hijriyah dan tahun hijriyah. Jadi kita mulai menghitung sejarah umat manusia dari 1 hijriyah sampai hari ini 1444 Hijriyah dari proses hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wassalam,” ungkapnya.