Warkop di Makassar Setiap Jumat Jadi Rumah Makan Gratis

Rumah Makan Gratis di Makassar
Sumber :
  • Dok. Sulawesi.viva.co.id

Sulawesi.viva.co.id - Warkop Pilar, sebuah warung kopi di Kota Makassar, setiap hari Jumat diubah menjadi rumah makan gratis.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

 

Warkop tersebut berlokasi di jejeran ruko Cendrawasih Square, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

 

Menurut Iin Wahyuni, salah seorang inisiator sekaligus penggerak dari rumah makan gratis itu, kegiatan sosial tersebut sudah berjalan selama 13 kali setiap hari Jumat, dan sumber pendanaannya berasal dari hasil penggalangan donasi sejumlah komunitas lembaga.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

 

“Program rumah makan gratis ini merupakan hasil kerjasama dari sejumlah lembaga yang berkolaborasi. Sejak kami mulai pada bulan Agustus lalu, alhamdulillah, rutin kami adakan setiap Jumat,” tuturnya di sela aktivitasnya di Warkop Pilar, Jumat, 4 November 2022.

 

Kegiatan makan gratis dimulai setelah pelaksanaan shalat Jumat. Para warga, baik yang berasal dari sekitar Warkop Pilar, maupun yang kebetulan lewat dan sudah mengetahui adanya agenda di tempat itu, mereka kemudian singgah dan langsung masuk mengambil makanan yang telah disediakan ala prasmanan.

 

Seperti pada Jumat tadi, tampak menu yang sajikan, seperti nasi putih, kari ayam, sambel terong, sambel goreng dan mie goreng. Warga terlihat cukup puas dengan masakan yang dihidangkan.

 

Iin Wahyuni menyebut, siapa pun boleh singgah bersantap makanan. Sama sekali tak ada persyaratan khusus.

 

“Pokoknya, siapa pun yang merasa lapar dan berminat makan, silakan singgah. Tak ada persyaratan apapun bagi yang ingin makan di tempat kami,” ujar perempuan bercadar itu.

 

Selain dihidangkan, Iin Wahyuni juga sengaja menyiapkan paket makanan dalam bentuk kotak bagi kalangan anak-anak serta warga yang hendak membawa pulang ke rumahnya.

 

Dia juga memastikan tak ada makanan yang tersisa. Sebab, jika ada yang tersisa, makanan langsung didistribusikan ke beberapa lembaga penghafal Alqur’an.

 

“Kalau ada yang makanan tertinggal, maka kami langsung mengontak pengelola rumah penghafal Alqur’an untuk datang mengambil dan memberikan kepada para santrinya,” jelas Iin Wahyuni.

 

Dalam program itu, tak lupa dia mengajak kepada semua kalangan untuk bisa ikut berpartisipasi. 

 

“Tentunya kami juga membuka kesempatan berdonasi kepada siapa pun yang ingin menitipkan sedekahnya untuk dijadikan makanan gratis bagi saudara-saudari kita yang membutuhkan,” terang Iin Wahyuni.