Cerita Sukses Gammara Barber, Dari Sales Terjun ke Dunia Barbershop
- Viva Sulawesi
"Dan akhirnya saya berani resign sebagai sales pada 2017 untuk fokus pangkas rambut. Alasannya cukup simpel, karena saya buka jasa cukur rambut di malam hari penghasilannya lumayan. Padahal hanya beberapa jam," paparnya.
Di saat fokus menjalani pangkas rambut, ide membuat barbershop pun mulai datang. Apalagi, pada tahun 2017 lalu menjadi masa-masa bermunculannya barbershop termasuk di Makassar.
Awalnya, Tri sempat menamai barbershop-nya Street Barber. Namun, ia memilih menggantinya menjadi Gammara Barber. "Karena saya pikir bagus kalau ada unsur Makassar-nya. Jadi Gammara itu artinya Gagah. Sehingga lahirlah Gammara Barber sampai saat ini. Lokasinya tetap di Sudiang," ungkapnya.
Meski demikian, tak mudah baginya untuk beradaptasi dari sebelumnya berstatus tukang cukur biasa hingga menjadi Barbershop. Sebab otomatis, dengan berdirinya Gammara Barber otomatis kualitas potongan rambut harus jauh lebih baik.
Namun, Tri mengaku terus belajar dari orang-orang yang lebih dulu menggeluti profesi Barber. Mulai dari mengikuti pelatihan sampai sharing tentang bagaimana memangkas rambut ala Barbershop.
"Pertama-tama kualitas potongan rambut dan attitude kita harus bagus. Kesulitan lain mungkin dari segi peralatan Barber dan sparepart kita itu harus pesan dari luar dan menunggu lama. Tapi alhamdulillah bisa diatasi, sekarang itu bisa dapat 15 kepala lah tiap hari," jelasnya.
Kini, Gammara Barber sudah melayani pelanggannya hingga enam tahun. Berbagai inovasi juga sudah dilakukan dengan cara promosi hingga ke media sosial seperti Instagram dengan username @gammara_barber.