Alarm Retinopati Diabetik: Ancaman Kebutaan di Usia Produktif

Guru Besar Vitreoretina, Prof. dr. Habibah S. Muhiddin
Sumber :
  • Istimewa

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi mengukuhkan Prof. Dr. dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K) sebagai Guru Besar dalam bidang Vitreoretina pada Fakultas Kedokteran. 

Rumah Guru Besar UIN Alauddin Makassar Kecolongan, Emas 20 Gram Raib Digasak Maling

Dalam pidato pengukuhannya, ia menyoroti urgensi pencegahan kebutaan akibat Retinopati Diabetik (RD) demi menyelamatkan produktivitas generasi muda Indonesia.

Prof. Habibah menekankan bahwa RD merupakan penyebab utama kebutaan pada usia produktif dan dapat berdampak pada daya saing tenaga kerja nasional. 

Guru Besar Unhas dan UIN Alauddin Makassar,Tanggapi Gugatan Hukum Pejabat Provinsi Terhadap media

Data International Diabetes Federation (IDF) 2021 mencatat 10,8 persen penduduk Indonesia mengidap diabetes melitus, dengan 43,1 persen di antaranya berisiko mengalami RD. Tanpa pencegahan dan deteksi dini, kebutaan akibat RD akan menjadi ancaman serius bagi kesejahteraan masyarakat.

“Retinopati Diabetik menjadi ancaman nyata bagi generasi usia kerja. Tanpa deteksi dini dan penanganan yang optimal, ini dapat mengurangi produktivitas dan membebani sistem kesehatan nasional,” ujar Prof. Habibah dalam pengukuhan yang dipimpin oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.

Sebut Anak Jokowi dihadapan Ratusan Guru, Sekda Takalar Akan Dipanggil Bawaslu

Sebagai Direktur Utama PT Orbita Medika Indonesia (JEC Orbita @ Makassar) dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Mata Unhas, Prof. Habibah telah menggagas berbagai inisiatif pencegahan kebutaan melalui kolaborasi dengan organisasi nasional dan internasional. 

Di Sulawesi Selatan, skrining dan operasi vitrektomi yang dilakukan selama Juli 2023-Juni 2024 menunjukkan bahwa 5,53 persen pasien RD berusia di bawah 30 tahun, menegaskan pentingnya upaya preventif.

Halaman Selanjutnya
img_title