Tutup Menu

Guru Besar UNM Curhat Setelah Dicopot dari Jabatannya

Prof. Sukardi Weda.
Sumber :
  • Istimewa

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Sulawesi.viva.co.id - Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR 3) Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof, Sukardi Weda, mencurahkan isi hatinya usai dipecat Rektor UNM, Husain Syam beberapa hari lalu.

Dilansir dari website media kampus UNM, profesi-unm.com, curahan hati (curhat) itu disampaikan langsung oleh mantan rival Husain Syam saat Pilrek 2020 itu ke grup Lembaga Kemahasiswaan UNM, Sabtu (5/11).

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Ceritanya pun tersebar luas ke berbagai grup WhatsApp. Ia menceritakan suasana hatinya jelang dipecat oleh Husain Syam.

Guru Besar Bahasa Inggris itu mengatakan sedang sangat bahagia saat dipanggil oleh Husain Syam. Putranya ingin melamar pujaan hatinya.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Sayang, kebahagiaan itu, tidak seiring dengan pemanggilan Husain Syam di Menara Pinisi. Ia dipecat secara langsung melalu bicara empat mata.

Berikut curahan hati Sukardi Weda yang tersebar ke grup WhatsApp.

Tak terduga. Di siang cerah itu. Aku sedang dalam wajah semringah.

Betapa tidak. Aku baru saja meninggalkan BSI. Untuk menarik uang panai putra saya.

Kebetulan di hari itu keluargaku akan mengantar putraku untuk mappettuada dengan perempuan yang ia kenal sejak hari pertama mereka bertemu di bangku SMA, saat PSB

Sekonyong-konyong, HP-ku berdering dan mataku tertuju pada staf rektor UNM, Pak Mus, sapaan yang akrab saya tujukan kepadanya.

Pak Mus menyapaku dengan santun, Pak Rektor memanggil kita Prof. Saya menjawabnya.

Iya segera aku ke ruangan Beliau. Hati ini bercampur antara senang dan sedikit galau.

Senang karena setelah shalat dzuhur akan kuantar putraku mappetuada, melamar wanita pujaannya.

Aku galau karena dipanggil oleh Rektor-ku yang sekonyong-konyong di siang bolong itu. Ada apa? gumamku.

Beberapa saat kemudian, aku tiba di Menara Pinisi. Menara yang 2 tahun 3 bulan bersamaku dalam suka dan duka.

Aku kemudian bergegas menemui Rektor-ku. Aku titip tasku di pojok ruangan Pak Mus, staf Rektor-ku yang sangat santun ketika bercakap denganku.

Aku izin untuk menemui Pak Rektor. Pak Mus menyuruhku menunggu. Karena sedang ada tamu di ruang Rektor-ku

Setelah menunggu sesaat di ruang tunggu. Sambil duduk entah apa yang kupikir. Karena pikiranku galau, ada apa dengan diriku.

Tibalah waktunya aku dipersilakan masuk oleh Pak Mus. Aku ketuk pintu ruang Rektor-ku. Lalu wajahku kumasukkan sebagian dalam ruangan.

Diikuti langkah tegapku. Aku duduk di kursi, di depan meja Rektor-ku. Sungguh bahagia diriku ini.

Di awal dari percakapanku dengan Rektor-ku. Betapa tidak, gumamku dalam hati.

Maha Besar Allah, baru kali ini. Rektor-ku memberikan ruang bagiku yang begitu indah, bak sedang dalam nirwana.

Tawa, canda ria, dan semua plong. Baru kali itu aku rasakan indahnya bersama dengan Rektor-ku.

Sekonyong-konyong Rektor-ku berkalimat. Pasti tersiksa sebagai WR 3 toh. Aduh apa jawaban yang akan kuberikan.

Akhirnya aku menyerah, aku tidak bisa berbuat banyak. Toh segalanya ada pada Rektor-ku.

Rektor-ku kemudian berkalimat, saya akan mengganti Bapak (aku) esok hari. Pengganti sudah dipersiapkan untukku.

Rektor-ku sempat berkata ada ruang-ruang yang menantimu. Tapi aku tidak bisa berkalimat.

Aku tetap tegar. Menatap wajah Rektor-ku. Yang siang cerah itu. Bagaikan nirwana bagiku.

Tidak seperti biasanya. Aku lalu keluar dari ruang Beliau, Rektor-ku yang tentu sangat aku sayang.

Setiap kali saya katakan pada sahabat-sahabatku. Aku sangat menyayangi Rektor-ku.

Bahkan aku sering berkata. Aku siap mati untuk membela Rektor-ku kalau ada yang mencoba menyakitinya.

Tapi saya setiap saat termarginalkan. Tidak ada kuasa. Lemah tak berdaya.

Aku keluar pintu depan ruang Rektor-ku. Lalu beranjak dengan tegar ke ruang Pak Mus.

Kuambil tasku yang kutitip di pojok ruangan Pak Mus. Aku pamit sambil bercanda. Dalam tas ini ada uang.

Aku lalu pergi ke ruanganku di lantai 6. Aku ketemu putraku yang juga menyupiri aku saat itu.

Karena supir yang selama ini bersamaku hilang tanpa kabar, bak ditelan bumi.

Dengan berupaya tegar kutelepon istriku. Tapi tidak diangkat. Kutelepon lagi juga tidak diangkat.

Lalu kutelepon putriku. Tidak diangkat, kutelepon lagi juga tidak diangkat. Karena di rumah sedang persiapan mappettuada, yang setelah itu tinggal sekitar 2 jam.

Saat kutatap jam di ruanganku. Yang setia menemaniku selama 2 tahun 3 bulan. 

Aku sampaikan putraku yang kebetulan ada bersamaku. Ia yang membawa mobil. Ia juga yang akan melamar perempuan yang ia temui di awal studi SMA-nya.

Seorang perempuan yang telah ditinggal mati sang ayah. Yang akan menjadikan aku sebagai ayahnya.

Siang itu, aku melayani mahasiswaku seperti biasanya. Setelah tidak ada lagi mahasiswaku yang butuh nasihat, bimbingan dan tanda tanganku. 

Saya pamit kepada stafku, namanya Syamsu Rijal, aku sering memanggilnya Dinda Rijal. Dinda aku pulang dulu yah.

Aku akan mengantar putraku yang saat itu mengantarku. Untuk mappettuada.

Kulirik jam dinding di ruanganku. Saatnya pukul 11:50. Aku bergegas pulang.

Karena mappettuada akan berlangsung ba’da shalat dhuhur. Dan rumahku begitu jauh.

Dari tempat aku memberikan layanan kepada mahasiswaku. Teman diskusiku.

Saat tiba di rumahku di Sudiang. Sudah ada beberapa orang yang akan mengantar putraku untuk mappettuada.

Jumlahnya tidak banyak. Tidak sampai 20 orang.

Putra bungsuku. Yang kelas 6 SD menghampiriku. Lalu berkata. Digantiki Bapak.

Aku bilang. Siapa yang bilang. Ia kemudian berkata Pung Elsa.

Rupanya putriku telah diberitahu tentang kabar pemberhentianku oleh putraku.

Aku bilang diam. Jangan bilang – bilang. Karena beberapa saat lagi kami akan mengantar putraku untuk melamar pujaan hatinya.

Aku lewati cobaan itu dengan berupaya tegar. Tapi aku hanya manusia biasa, manusia kerdil, tak berdaya, tak kuasa, sempat juga aku labil

Esok hari aku menuju Menara Pinisi, yang lebih 2 tahun bersama denganku dalam teriknya mentari ketika anak-anakku berteriak, aksi.

Bersamaku dengan dinginnya rembulan, ketika tetap berteriak menyampaikan pesan-pesannya.

Dan aku tidak marah ketika mereka berteriak. Karena mereka adalah kontrol sosial. Dan mengontrol diriku.

Tapi aku sering berkalimat, jangan barbar ketika aksi. Sampaikan dengan elok dan santun.

Aku dan putriku serta dua putraku mengemas barang-barangku tak tersisa. Kunci mobil turut kuserahkan. Yang telah lama mengantarku siang dan malam.

Saat hari terakhirku di Menara Pinisi. Masih sibuk melayani mahasiswa.

Para ketua umum dan pengurus UKM silih berganti ke ruanganku minta tanda tangan.

Aku lalu bilang dalam keadaan tersedu, maaf dek yah, ini hari terakhir aku berikan pelayanan.

Salah seorang di antaranya berkata mauki keluar daerah Prof, aku bilang dalam tangis yang begitu dalam dengan air mata membasahi pipiku.

Padahal aku tidak pernah menangis tatkala datang berita penggantian diriku selaku WR 3.

Aku menangis ketika bersama dengan mahasiswa yang setiap saat butuh layanan dariku.

Aku persilakan mereka minum seadanya dan makan kue cap Khong Guan yang senantisa aku suguhkan ke mahasiswa saat bertandang ke ruanganku.

Silakan diminum tehnya Dinda, ini teh terakhirku yang aku suguhkan sebagai WR 3, sesekali aku, mahasiswaku meneteskan air mata atas berita terkait penggantianku.

Yang datangnya tiba – tiba. Aku yang tidak lagi berdaya.

Memohon maaf yang sangat. Kepada Rektor-ku yang sungguh aku mencintainya.

Aku memohon maaf kepada para Wakil Rektor, Para Dekan dan Direktur, Para Ketua Lembaga, Para Kepala Biro

Para ataf ahli saya, Staf khusus saya, Para fungsionaris lembaga. Dari tingkat himaprodi hingga universitas.

Maafkan diriku. Bila selama kuberikan layanan. Ada yang tidak sempurna

Ada yang tersakiti dari tingkah dan tutur kataku yang tidak santun.

Maafkan aku. Dan dari lubuk hatiku yang paling dalam sekali lagi aku minta maaf.

Tulisan ini ditulis langsung oleh Prof. Dr. Sukardi Weda, SS, M.Hum., M.Pd., M.Si., MM, M.Sos.I.,MAP  pada Sabtu (5/11).

Berita Terkait

Korban Rudapaksa Di Kabupaten Gowa , wanita inisial NMY diduga diperiksa polisi tanpa pendamping

Jelang Ramadhan, Komjen Pol Fadil Imran Bersama Tiga Sodaranya Ziarah ke Makam Kakeknya di Takalar

Raja Gowa Ke 38 memberikan Gelar Adat Ke Dansat Brimob Polda Sulsel Beserta Istrinya

Harga Beras Terus Meroket Tajam, Warga Berburu Beras Murah Kualitas Rendah.

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

Topik Terkait
Komentar
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Terpopuler VIVA
Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Berita

29 Mar 2024
Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.
Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Bola

29 Mar 2024
Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?
Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Showbiz

29 Mar 2024
Di mata Nikita Mirzani, Rizky Irmansyah adalah sosok laki-laki berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri.
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Berita

29 Mar 2024
Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.
Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

Alasan Haru Jay Idzes Rela Lepas Kesempatan Bermain dengan Timnas Belanda Demi Garuda

Bola

29 Mar 2024
Di balik gemilangnya performa Jay Idzes, terselip kisah menarik tentang pilihannya membela Timnas Indonesia daripada bermain bersama Virgil van Dijk di Timnas Belanda.
Selengkapnya
VIVA Networks
img_title

Suzuki Hadirkan Bengkel Siaga Selama Mudik Lebaran di 66 Titik, Catat Lokasinya

100KPJ

13 jam lalu
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
img_title

Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar

Sahijab

10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
img_title

Sinopsis Queen of Divorce Episode 9: Oh Min Suk Mendekati Lee Ji Ah dengan Maksud Tersembunyi

IntipSeleb

5 menit lalu
Queen of Divorce episode 9 ini, Yul Seong mendapatkan ide cemerlang untuk membuatnya bisa kembali memenangkan hati Young A dan bergabung dalam partai.
img_title

Ayahanda King Nassar Meninggal Dunia, Inul Daratista Berikan Pesan Menyentuh untuk Sang Sahabat

JagoDangdut

35 menit lalu
Kabar duka datang dari penyanyi dangdut kenamaan, King Nassar. Ayahanda tercintanya, H. Ahmad Hasan Sungkar, meninggal dunia pada hari Jumat, 29 Maret 2024.
Isu Terkini
Pilihan Redaksi