Kemenag Sulsel Kutuk Bom Bunuh Diri di Bandung

Drs. KH Khaeroni, M.Si
Sumber :

Sulawesi.viva.co.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan turut mengutuk dan mengecam kejadian bom diri di halaman kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 7 Desember 2022.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel, H. Khaeroni, mengatakan peristiwa itu melukai rasa kemanusiaan.

“Berita kejadian di Kantor Polsek Astana Anyar tadi membuat saya kaget sekaligus geram. Tindakan pelaku benar-benar sangat melukai rasa kemanusiaan kita semua. Di saat masyarakat masih merasakan duka mendalam musibah gempa bumi di Cianjur,” katanya.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Atas kejadian itu, dia menilai aksi itu sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan sangat jauh dari nilai kemanusiaan dan ajaran agama.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan oleh agama manapun, karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga sangat merugikan orang lain,” ujar Khaeroni.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Dia juga menegaskan, aksi terorisme adalah musuh semua agama.

"Mari kita jaga persatuan, sebab terorisme adalah musuh semua agama," tegas Khaeroni.

Dia berharap aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi teroris itu.

Khaeroni juga meminta aparat agar bisa mengungkap tuntas aktor dan jaringannya yang terlibat dalam aksi keji ini.

Meskipun kejadiannya bukan di Sulsel, akan tetapi Khaeroni mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

"Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, pemerintah berharap agar ikut pula menenangkan dan menciptakan suasana yang aman dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat," terang Khaeroni.

Menurut kabar terakhir dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana, jumlah korban dalam kasus bom diri itu bertambah menjadi 11 orang, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sopyan, 9 masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan bom bunuh diri tersebut.