Dianiaya Dalam Pesantren, Santri Di Bulukumba Pilih Lapor Polisi
Sulawesi.viva.co.id-- Salah satu santri Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya di dalam Pesantren beberapa waktu lalu ke Polres Bulukumba
Didampingi orangtua, korban inisial ZDM melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor (Polres) Bulukumba. Ia melaporkan penganiayaan yang diduga dilakukan santri senior saat mondok di Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba.
Dari keterangan orangtua korban, penganiayaan tersebut terjadi minggu lalu. Diduga penganiayaan yang diterima sang anak usai saling ejek dengan santri lain. Akan tetapi, korban malah dianiaya oleh sejumlah santri.
Pihak keluarga baru melaporkan kasus tersebut ke Polres Bulukumba, lantaran pihak Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba diduga tidak menyelesaikan kasus penganiayaan yang diterima sang anak. Kini pihak keluarga didampingi Paralegal Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba menangani kasus tersebut melalui jalur hukum.
Pihak keluarga juga menyayangkan sikap Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba. Keluarga berharap pondok pesantren meningkatkan pengawasan didalam pondok agar kasus penganiayaan dan pencurian barang santri yang diduga kerap terjadi di dalam pondok tidak terus berulang.
"Pihak korban meminta agar pihak pondok pesantren meningkatkan pengawasan didalam pondok karena kasus penganiayaan dan pencurian barang santri kerap terjadi di dalam pondok,"ujar Paralegal LBH Makassar, Akbar Salam, kepada wartawan, Sabtu 10 Juni 2023.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bulukumba, AKP Abustam mengaku telah menerima laporan korban. Korban mengaku terjadi pemukulan yang diduga dilakukan oleh beberapa santri senior didalam pondok pesantren.