IJTI Sulsel Ikuti Workshop Peliputan Pemilu 2024 Yang Digelar Dewan Pers di Makassar

Dewan Pers Gelar Workshop Peliputan Pemilu 2024 di Makassar
Sumber :
  • Sulawesi.Viva.co.id

Sulawesi.Viva.co.id - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Sulsel mengikuti Kegiatan Workshop Peliputan Pemilu 2024 yang digelar Dewan Pers di salah satu hotel di Kota Makassar. Jum'at (28/7/23).

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

 

Workshop Peliputan Pemilu 2024 kali ini menghadirkan pemateri seperti Dewan Pers, Komisioner KPU Sulsel, KPID Sulsel dan Bawaslu Sulsel.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

 

Workshop yang di gelar dewan pers bersama insan pers di kota Makassar ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas peliputan media pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Korban Rudapaksa Di Kabupaten Gowa , wanita inisial NMY diduga diperiksa polisi tanpa pendamping

 

Salah satu materi yang diberikan dalam workshop Peliputan Pemilu 2024 ini yaitu gerakan jurnalis Positif.

 

Seruan tersebut disampaikan mantan ketua IJTI Pusat dua periode yang kini menjabat sebagai dewan pertimbangan itji, Imam Wahyudi agar jurnalis bisa memberikan dampak positif disetiap hasil Peliputannya, bukan hanya di saat pemilu akan tetapi di berbagai bidang liputan lainnya.

 

"Perlu dicatat bahwa konsep jurnalis positif tidak hanya berkaitan dengan menggambarkan hal-hal positif semata, melainkan tentang memberikan perspektif positif dalam seluruh aspek peliputan, termasuk ketika melaporkan berita yang bersifat negatif. Hal ini membuka ruang untuk menyajikan informasi dengan lebih seimbang dan konstruktif," kata Imam Wahyudi.

 

Dalam Workshop ini, Imam Wahyudi yang membawakan materi tentang jurnalis positif berkomitmen untuk menjadikan gerakan jurnalis positif sebagai nilai yang terintegrasi pada semua jurnalis dan dari semua platform media, baik TV, radio, cetak dan online.

 

Kata Imam, tujuannya adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang jurnalis positif dan menerapkan prinsip ini dalam setiap aspek liputan.

 

"Gerakan ini akan semakin menguat seiring berjalannya waktu dan semakin banyak jurnalis yang terlibat dalam praktik peliputan ini. Nilai-nilai jurnalis positif disosialisasikan kepada rekan-rekan jurnalis di newsroom maupun tingkat lapangan," ujarnya.

 

Imam Wahyudi juga berharap bahwa gerakan jurnalis positif akan menjadi sebuah gerakan yang solid dan bersama-sama ditanamkan sebagai nilai inti dalam praktik jurnalisme. 

 

Dengan penerapan jurnalis positif, liputan berita termasuk liputan Pemilu dan bencana dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

 

"Harapan kita, ini akan menyebar dan bergulir seperti bola salju, menciptakan efek positif yang lebih luas dalam dunia jurnalisme dan membawa manfaat bagi masyarakat luas," pungkasnya.

 

Selain materi jurnalis positif, Sejumlah materi juga di sajikan, salah satunya tentang menangkal berita Hoax dalam pemilu, tidak menyinggung sara dan ujaran kebencian.(*)