Mahasiswa Makassar Demo, Berakhir Bentrok Dengan Polisi

Demo Ricuh
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

Sulawesi.viva.co.id-Ratusan Mahasiswa di  Makassar menggelar aksi demo di jalan raya berakhir bentrok dengan aparat kepolisian. 

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Puluhan mahasiswa dan warga yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Luwu Timur yang menggelar aksi di depan kantor PT Aneka Tambang tbk atau PT Antam di Jalan Ratulangi, Kota Makassar, Rabu, 20 September 2023. Mereka menuntut agar lahan tambang nikel yang dulunya dikelola oleh PT Vale Indonesia di Kabupaten Luwu Timur agar dikelolah BUMD provinsi dan kabupaten. 

Puluhan mahasiswa yang menggelar aksi di Kota Makassar tersebut berakhir bentrok dengan aparat kepolisian. Adu jotos itu terjadi saat polisi ingin membubarkan aksi yang menutup badan jalan, namun mendapat penolakan dari pendemo. Aksi ini terkait PT Antam yang ikut lelang dalam mengelola tambang nikel, padahal diketahui lahan itu merupakan harta kekayaan daerah yang seharusnya dikelola sendiri.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Kericuhan hingga saling adu jotos ini tak terhindarkan. Saat aparat kepolisian yang melakukan pengamanan ingin membubarkan massa yang tengah berorasi, sejumlah peserta aksi mengalami luka memar karena terkena pukulan aparat. Tindakan represif polisi ini spontan terjadi karena puluhan pendemo yang menolak dibubarkan lebih dulu mendorong polisI, hingga kericuhan pun terjadi. 

Apalagi massa aksi menggelar orasi di badan jalan, mengganggu jalur lalulintas hingga membuat kemacetan. Terkait kericuhan itu,  polisi juga hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait pemicunya hingga saling dorong dengan pendemo tersebut.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Luwu Timur menggelar aksi dengan membakar ban yang menolak lahan tambang nikel seluas 6.800 hektar yang dulunya dikelola oleh PT Vale Indonesia akan dikelola PT Antam. Padahal diketahui PT antam telah mengelola tambang nikel seluas 454.00 hektar di lokasi itu. Apalagi diduga PT Antam memiliki banyak konsesi di tempat lain yang tidak terurus hingga menjadikan perusahaan ini termasuk BUMN yang merugi.

"Seperti diketahui Perseroda Sulsel telah sepakat dengan BUMD Luwu Timur untuk mengelola lahan eks Vale yang masa kontrak karyanya akan berkahir pada Desember 2025 mendatang.  Hal itu bertujuan agar  masyarakat sulawesi Selatan dan pemerintah mendapat hasil yang lebih signifikan, mampu menjadi modal dalam mengentaskan masalah kemiskinan serta pemerataan ekonomi," tegas salah satu pendemo, Muhammad Haidir.