Jelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Terserang Batuk dan Flu

Jemaah Haji Indonesia. Foto: Kemenag.go.id
Sumber :

Sulawesi.viva.co.id – Menjelang agenda kepulangan ke Tanah Air, jemaah dilaporkan mengalami batuk-batuk, terutama jemaah yang berasal dari sebagian Sumatera, Sulawesi dan Papua. 

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Dilansir dari Kemenag.go.id, sejak dimulai shalat di Masjidil Haram, Kota Suci Makkah, suara merdu imam beradu dengan suara batuk jemaah. Bahkan alunan surat pendek Alqur'an yang dibacakan imam tenggelam oleh batuk bertalu-talu dari jemaah yang tidak kuasa menahannya. Saat satu jemaah batuk, maka seperti diorkestrasi, jemaah lainnya menimpali dengan batuk lagi. Begitu hingga selesai shalat dan melaksanakan zikir usai shalat. 

Fenomena ini hampir terasa merata di tempat berkumpul jemaah, terutama di masjid-masjid. Orkestra batuk-batuk jemaah ini biasanya terjadi paska puncak haji yang menyita tenaga jemaah. Selain karena cuaca, kondisi  fisik jemaah cenderung menurun seiring dengan aktivitas ibadah jemaah yang naik, selain shalat wajib di Masjidil Haram. Banyak jemaah yang seperti “kejar setoran” melakukan umrah sunnah berkali-kali bahkan hingga 9 kali lebih.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Pakayanto (62), jemaah asal Papua kloter 17 yang ditemui usai shalat, mengaku sudah tiga hari lebih batuk-batuk dan flu. Salah satu pemicunya, ia minum air dingin sehingga mengakibatkan radang tenggorokan.

“Sudah tiga hari lebih batuk dan flu, mungkin karena cuaca dan minum air dingin,” kata Pakayanto, pria asal Pulau Jawa, yang merantau ke Papua sejak lajang itu. 

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Kondisi serupa dialami Abdurrahman (39), jemaah asal Makassar, sudah dua hari batuk dan flunya tak kunjung reda, meski sudah diberi obat oleh dokter yang siaga di hotel, tidak jauh dari tempat ia menginap. Pemicunya juga karena minum air dingin saat cuaca terik, dan kelelahan karena mobilitasnya dari hotel ke masjid untuk ibadah.

Sudah lima hari lebih juga dialami oleh Nurnis (64) jemaah haji asal Jambi yang mengalami sakit flu dan batuk. Ia bercerita, bila ada satu jemaah lain batuk, maka ia pun batuk-batuk.

“Kalau jemaah lainnya berhenti batuk, maka batuknya juga berhenti, terutama saat di Masjid, saya jadi heran sendiri,” kata Nurnis tersenyum, Senin 18 Juli 2022.

Ia sudah berkonsultasi ke dokter lalu diberi obat batuk dan flu untuk dua hari. 

Dokter Donny Mulizar, Koordinator Emergency Medical Team (EMT) yang bertugas di Klinik Kesehatan Haji Sektor 3 mengatakan, saat ini rata-rata jemaah mengalami sakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejalanya meliputi hidung mampet, baik di sinus hidung atau paru-paru, pilek, batuk, sakit tenggorokan, pegal-pegal,dan kelelahan.

“Setiap jemaah yang berkonsultasi karena mengalami sakit ISPA kita berikan obat untuk dua hari, bila belum reda, kita berikan lagi. Memang obat yang diberi ke jemaah tidak untuk tiga hari sekaligus, selain karena keterbatasan obat, juga jemaah cenderung tidak menghabiskan obat tersebut bila sudah sembuh, sisa obatnya terbuang,” ujar Donny. 

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, meminta kepada jemaah menjaga kesehatan dan tidak memforsir diri.

Menurutnya, jemaah cenderung mengalami kelelahan setelah menjalani prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

“Kita semua lelah setelah menjalani puncak ibadah haji. Sebab, haji memang ibadah fisik. Untuk itu, pascaarmuzna, saya harap jemaah fokus menjaga kesehatan dan tidak memforsir diri,” kata Yaqut, di Jeddah, Sabtu lalu.