Polisi tegaskan Usut Tuntas Penembakan Pengacara di Bone Dan Transparan

Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H.,
Sumber :
  • Istimewa

SULAWESI.VIVA.CO.ID - Kepolisian Resort (Polres) Bone bersama Tim Resmob Polda Sulawesi Selatan sedang menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan seorang pengacara di Desa Patukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. Minggu (5/1/25).

Istri Pengacara Korban Penembakan Otk Minta Perlindungan Lpsk

Peristiwa tragis ini terjadi pada malam pergantian tahun 2025 dimana pengacara bernama Rudi S Gani tewas ditembak oleh otk di rumah istrinya.

Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H., menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya. 

66 Anggota Polri Polres Gowa Naik Pangkat, Ada Bintara hingga Perwira

"Kami tidak akan main-main dalam menangani kasus ini. Tim gabungan telah kami kerahkan dan akan bekerja maksimal hingga pelaku tertangkap," tegasnya dalam wawancara di Mapolres Bone, Sabtu (4/1/2025).

"Saya instruksikan kepada seluruh tim penyidik untuk bekerja secara profesional dan tidak memberi celah sedikit pun. Kasus ini menjadi prioritas kami dan akan ditangani dengan serius hingga tuntas," tambah Kapolres.

Operasi Lilin Pallawa 2024 Jamin Keamanan Nataru, Kini Berakhir Positif

Kapolres menjelaskan, korban yang diketahui bernama Rudi S Gani meninggal dunia akibat luka tembak di bagian wajah. 

"Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak tertolong," ujarnya.

Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.50 WITA saat korban bersama sekitar 20 anggota keluarganya sedang menggelar acara makan malam di sebuah ruangan kantor yang masih dalam tahap pembangunan. 

"Tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," jelas Kapolres, mengutip keterangan saksi.

Puskesmas Lappariaja yang melakukan pemeriksaan awal menyatakan korban mengalami luka tembak di bagian pipi kanan, tepat di bawah mata. 

"Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi," tambahnya.

Polres Bone telah mengambil sejumlah langkah dalam penyelidikan, termasuk.

Pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti, Pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban, Pemeriksaan laboratorium forensik terhadap proyektil yang ditemukan

Olah TKP secara menyeluruh.

"Tim gabungan yang terdiri dari Resmob Polda Sulsel, Resmob Polres Bone, dan Polsek Lappariaja masih melakukan pendalaman di lapangan. Kami juga telah membentuk tim khusus yang bekerja 24 jam untuk menangani kasus ini," tegas Kapolres.

Sementara itu, hasil koordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Sulsel menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan. 

"Kami akan bekerja secepat mungkin namun tetap teliti untuk memastikan hasil yang akurat," ujarnya.

 

Terkait motif penembakan, polisi belum dapat memastikan. 

"Kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil resmi dari berbagai pemeriksaan yang dilakukan," jelas Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap tenang. 

"Kami memahami keresahan masyarakat, namun kami meminta agar memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengungkap kasus ini. Kami tidak akan berhenti sebelum pelaku ditangkap," tegasnya.

Kasus ini ditangani sebagai pembunuhan, dan polisi mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini serta memberi kesempatan kepada penyidik untuk bekerja.