Lahan Sengketa, Nasib Murid SDN 95 Takalar Terancam Putus Sekolah
- Muh Idris / Sulawesi.viva.co.id
"Kami meminjam kelas lain secara bergantian. Kadang anak-anak belajar di luar ruangan, di masjid, atau di ruangan guru. Teras sekolah juga kami gunakan untuk tempat belajar," ungkap Hj. Mirati dengan wajah sedih.
Sengketa lahan yang belum menemukan titik terang ini memaksa siswa belajar di bawah tenda sementara, yang hanya bertahan sampai pukul 11 siang akibat panas yang menyengat.
Dampaknya, jumlah siswa menurun drastis, dari 150 menjadi 130 siswa, dan pendaftar baru untuk kelas 1 juga berkurang signifikan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar, Darwis, menyatakan bahwa permasalahan utama yang menghambat rehabilitasi sekolah adalah status lahan yang belum jelas.
Lebih jauh kata Darwis, menjelaskan, "Sejak 2021, sekolah ini telah direncanakan masuk ke dalam program Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi terhenti karena klaim ahli waris."
Pemerintah daerah telah berupaya memediasi pihak-pihak terkait, termasuk melibatkan Kejaksaan Negeri Kabupaten Takalar.