Masanya Pesantren Berbenah!

Shamsi Ali
Sumber :

Dua hari lalu, saya menerima kiriman dari seorang teman sebuah cuplikan Instagram pengacara Hotman Paris tentang seorang ibu yang menangis meratapi kematian anaknya. Konon, kematian anak yang juga santri itu terjadi karena penganiayaan yang terjadi di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

Kawanan geng motor serang dan rusak rumah polisi

Tulisan ini tidak bermaksud menempelkan kotoran, apalagi merusak institusi pesantren yang sangat saya hormati dan banggakan. Betapa tidak, saya menjadi Syamsi Ali (Shamsi Ali) saat ini juga karena pondok pesantren. Saya adalah santri. Saya pernah mondok selama 6 tahun di pesantren. 

Tulisan ini lebih kepada mengajak kita semua, khususnya kalangan pondok pesantren, dari pimpinan, guru, staf, hingga ke santri/santriyah, untuk berani melakukan introspeksi. Bahkan berani mendobrak dan melakukan “self criticism” (koreksi diri), “self correction” (perbaikan diri) dan “self development” (pengembangan diri). 

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Diakui atau tidak, memang salah satu penyakit pesantren dan umat secara umum adalah mampu mengoreksi tapi pantang dikoreksi. Apalagi keinginan untuk  mengoreksi diri sendiri. Inilah yang barangkali yang diingatkan oleh Al-Quran: “Kenapa kalian mengatakan apa yang kalian tidak lakukan?” (as-Shoff: 2). 

Pesantren dan pendidikan 

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Berbicara tentang pesantren bagi saya pribadi tentu adalah sesuatu yang personal (pribadi). Selain karena saya memang tamatan pesantren seperti yang disebutkan di atas, juga saat ini saya masih terus berjuang untuk mewujudkan pondok pesantren pertama di bumi Amerika. 

Mungkin tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pesantren adalah “backbone” (tulang punggung) pendidikan Islam dunia Islam. Di negara-negara luar Indonesia pesantren itu lebih dikenal dengan madrasah. Walaupun pastinya ada perbedaan mendasar antara keduanya. Tapi baik pesantren maupun madrasah masih menjadi rujukan bagi pendidikan Islam generasi umat. 

Halaman Selanjutnya
img_title