4 Mobil Tertimbun 2 Meninggal, Ini Identitas Korban Tanah Longsor di Luwu Sulsel

Warga dan Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap korban
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, membeberkan korban peristiwa tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mencapai enam orang korban.

Tiga Mahasiswa Hanyut Di Sungai, Ditemukan Tim Sar

 

Enam orang itu merupakan korban bencana hidrometeorologi.

Bocah Aska di Bulukumba Akhirnya Ditemukan, Kondisi Mengapung dan Terlentang di Laut Lembang

 

Dikatakan, Andi Sultan peristiwa tanah longsor di Dusun Padang, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, menelan dua korban jiwa dan menyebabkan tiga kendaraan tertimbun material longsor.

Tim SAR Temukan 13 Warga yang Mendaki di Gunung Pangrango Lewat Jalur Ilegal

 

Tim SAR gabungan bersama warga terus berupaya mengevakuasi korban yang masih terjebak. 

 

"Longsor di Rante Balla mengakibatkan tiga kendaraan tertimbun. Ada enam korban, empat di antaranya selamat, satu meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian," ujar Andi Sultan.

 

Menurutnya, tim Basarnas dari Kota Palopo dikerahkan ke lokasi sejak dini hari, pukul 05.30 Wita, untuk membantu proses evakuasi. 

 

Hujan lebat di sekitar lokasi diduga menjadi pemicu utama terjadinya longsor.

 

“Curah hujan tinggi mengakibatkan pergerakan tanah. Setelah menerima laporan dari masyarakat, kami langsung memberangkatkan tim tadi malam,” tuturnya.

 

Sementara itu, sekretaris Desa Rante Balla, Zulkarnain, mengungkapkan, identitas dua korban meninggal dunia adalah, Alex Suparto dan Yan Pasande.

 

Selain itu, empat orang berhasil selamat dari kejadian nahas tersebut, yakni Sumarlin, David, Anwar, dan Ihwan Rante.

 

"Korban meninggal dunia akibat longsor tadi malam sudah dievakuasi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Rante Balla," katanya.

 

Zulkarnain menambahkan, hingga kini tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi satu korban yang terjebak di dalam mobil. Namun, medan yang sulit dan adanya longsor susulan menjadi kendala utama.

 

"Longsor susulan membuat evakuasi tadi malam tidak bisa dilakukan. Kami tetap waspada, apalagi cuaca di lokasi masih buruk," tuturnya.

 

Sebelum longsor besar terjadi, warga melaporkan adanya longsor kecil di lokasi yang sama. 

 

Meski demikian, beberapa kendaraan tetap memaksa melintas hingga akhirnya tertimpa material longsor yang lebih besar.

 

"Sebelum kejadian, cuaca sudah buruk sejak sore. Saya sendiri meninggalkan desa usai Musrenbang, dan saat itu mendung sudah terlihat," kata Zulkarnain.

 

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.(*)