Tragis, Dua Bocah di Makassar Disiksa dan Dirantai Ayah Kandung

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Dua bocah bersaudara di Makassar menjadi korban penyiksaan dan penyekapan ayah kandungnya sendiri. Salah satu korban laki-laki bahkan mengalami luka bakar serius akibat siraman air keras. Keduanya juga mengalami gizi buruk setelah disekap selama satu minggu tanpa diberi makan.

Ketagihan Narkoba, Dua Pemuda Bobol Kedai Terekam CCTV

 

Bocah laki-laki berusia 8 tahun dan perempuan 9 tahun, kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Bhayangkara Makassar. Meski kondisi keduanya mulai membaik, namun masih membutuhkan waktu pemulihan yang panjang, baik secara fisik maupun psikologis.

Lupa Matikan kompor, Empat Rumah di Gowa Terbakar, Satu Warga Luka Bakar

 

Kepolisian mengungkap kasus ini setelah menerima laporan dari warga. Saat penggerebekan, polisi menemukan kedua korban dalam kondisi lemah di dalam toilet sebuah wisma di Kecamatan Wajo, Makassar.

Remaja di Makassar Terbakar Terkena Ledakan Gardu Listrik

 

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto mengatakan bahwa korban mengalami berbagai bentuk kekerasan. Bocah berusia 8 tahun menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya akibat siraman air keras, sementara kakaknya mengalami kekurangan gizi.

 

"Sejak 31 Januari, korban disekap dan mulai dikurung dalam toilet pada 3 Februari. Saat ditemukan, mereka dalam kondisi memprihatinkan, dengan tubuh kurus dan luka-luka akibat penyiksaan," kata Restu, Jumat, 7 Februari 2025.

 

Hasil visum menunjukkan adanya bekas luka akibat benda tumpul di leher korban. Polisi juga menemukan rantai dan gembok yang diduga digunakan pelaku untuk mengikat anak-anaknya.

 

Polisi telah menangkap pelaku yang merupakan ayah kandung korban, berinisial AY (37), serta ibu sambung mereka, NI (28). Kepada penyidik, pelaku berdalih anak-anaknya nakal, sehingga mereka dikurung dan diikat.

 

"Kami masih mendalami motif lain dan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Restu.