Ancaman Wereng Putih di Jampea: Krisis yang Tak Boleh Dianggap Sepele

Tim pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT)
Sumber :
  • Istimewa

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Pulau Jampea, Kabupaten Kepulauan Selayar, menghadapi ancaman gagal panen akibat serangan hama wereng putih yang semakin meluas. Dua kecamatan utama, Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur, mengalami dampak paling parah.

Serangan Wereng Putih di Pulau Jampea: Petani Terancam Gagal Panen, Pemerintah Lamban Bertindak

 

Serangan hama ini bahkan menjadi sorotan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar Dapil 4, Arsil Ihsan. Ia menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak serangan tersebut terhadap perekonomian dan ketahanan pangan daerah.

Terombang-ambing 19 Jam di Laut, 18 Penumpang KM Nuraila Selamat

 

 

Cerita Warga Selayar Sulsel Temukan Mayat Tanpa Kepala dan Lengan Kiri, Begini Ciri-cirinya

Tanaman padi diselimuti wereng putih

Photo :
  • Istimewa

 

 

Selama ini, Pulau Jampea dikenal sebagai salah satu daerah penyokong ketahanan pangan di Kepulauan Selayar. Hasil panennya banyak dikirim ke Nusa Tenggara Barat dan kota-kota lain, bergantung pada permintaan pasar. Namun, serangan wereng putih di awal musim tanam ini dikhawatirkan dapat menyebabkan gagal panen secara luas.

 

Selain ancaman hama, kondisi irigasi yang mengering turut memperburuk situasi. Para petani masih bergantung pada hujan sebagai sumber air utama, sementara infrastruktur pertanian di daerah tersebut masih terbatas. Pestisida untuk mengendalikan hama pun harus dibeli sendiri oleh petani tanpa adanya subsidi dari pemerintah.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Selayar menegaskan bahwa pihaknya tidak lamban dalam menangani masalah ini. Menurutnya, tim teknis telah berada di Jampea untuk melakukan identifikasi hama dan pengendalian agar penyebarannya tidak semakin luas.

 

 

Identifikasi hama dan pengendalian agar penyebarannya tidak meluas.

Photo :
  • Istimewa

 

 

"Tim kami sudah berada di Jampea, dan insyaallah hari Senin tim lainnya akan berangkat lagi dengan membawa obat-obatan yang dibutuhkan. Kami belum mengetahui pasti luas area yang terdampak, tetapi petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) kami sudah melakukan pengamatan," jelasnya.

 

Ia juga membantah klaim mengenai luas sawah di Jampea yang disebut mencapai belasan ribu hektare. Berdasarkan data Dinas Pertanian, luas tanam padi per Januari 2025 tercatat sebesar 2.249 hektare. Beberapa petak sawah memang teridentifikasi terserang hama, terutama wereng putih, wereng hijau, wereng coklat, dan penggerek batang. Namun, pihaknya berupaya melakukan pengendalian sesegera mungkin.

 

"Kami memahami kekhawatiran masyarakat, tetapi perlu diingat bahwa akses ke Pulau Jampea memerlukan perjalanan laut yang memakan waktu. Itu sebabnya proses penanganan membutuhkan waktu lebih lama," tambahnya.

 

 

Bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan efektif, terutama dalam hal penyediaan pestisida bersubsidi, perbaikan infrastruktur irigasi, serta pendampingan teknis bagi petani.

 

Selain itu, bantuan logistik yang lebih efisien, seperti kapal khusus untuk distribusi sarana pertanian, dapat mempercepat penanganan serangan hama. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa intervensi yang lebih besar, bukan hanya petani yang akan merugi, tetapi juga ketahanan pangan daerah bisa terganggu.