Terungkap Syiah Bukan Islam Dalam Dialog FUIB Sulsel

Kajian Syiah Bukan Islam
Sumber :
  • Muhammad Akhdan

Sementara itu, Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Sulawesi Selatan, Ustaz Farid Ma'ruf Nur, mengatakan puncak ritual kesesatan paham Syiah, yakni di hari Asyura atau di 10 Muharram. 

Irma Waty, Caleg Pendatang Baru yang Dipastikan Lolos Mengisi Kursi untuk Dapil 3 DPRD Takalar

Namun, dia menegaskan tak akan memberikan ruang sedikit pun kepada penganut ajaran Syiah untuk melakukan kegiatan di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar.

"Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan kegiatan kesesatan di Kota Makassar, karena kalau itu terdeteksi, mereka berkegiatan di malam atau di hari Asyura, pasti ormas Islam dan aparat akan mendatanginya," tegas Ustaz Farid.

Ass Comunity dan Andalan Sulsel Peduli Beri Bantuan ke Korban yang Jatuh di jurang di Gowa

Dalam kesempatan itu, Ustaz Farid membeberkan gerakan dan pola penyebaran Syiah di Sulawesi Selatan, termasuk keberadaan dan pengaruh penganut ajaran Syiah di sejumlah kampus ternama di Kota Makassar.

Berdasarkan data dan fakta yang disampaikan Ustaz Farid, hasil investigasi dari ANNAS Sulsel, saat ini di Kota Makassar sudah lebih 100 orang Syiah berpengaruh di ranah perguruan tinggi.

Digugat Rp500 Miliar,LBH Pers Makassar Nilai Penggugat Berupaya Bangkrutkan Media dan Jurnalis

Ustaz Farid mengaku sangat khawatir Syiah akan semakin berkembang, terutama praktek nikah mut'ah atau kawin kontrak yang menjadi salah satu ajarannya, akan sangat merugikan kaum wanita umat Islam pada umumnya.

"Kami pernah tangani kasus seorang perempuan memiliki beberapa anak dari beberapa bapaknya. Karena memang nikah mut'ah Syiah itu, suka-suka kedua pasangan, kapan jangka waktu pernikahan mereka," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title