Imbas Harga Telur Meroket, Pedagang Donat Rumahkan Karyawan
- Sulawesi.viva.co.id
Sulawesi.viva.co.id-Imbas meroketnya harga telur ayam di Kabupaten Gowa sangat terasa dikalangan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM), terutama bagi pedagang donat yang sangat tergantung pada ketersediaan telur ayam.
Pedangan donat, Arini Ika Safitri mengaku, semenjak ia memulai usahanya pada 2019 lalu, harga telur ayam paling tinggi adalah saat ini. Ia terakhir membeli telur dengan harga Rp58 ribu. Pemilik Ratu Donat ini mengaku, kenaikan harga telur sangat terasa bagi UMKM seperti dirinya.
Bahkan tidak hanya sekali, kenaikan tersebut mulai terasa semakin meroket dari bulan ke bulan semenjak lebaran Idul Fitri 2023 lalu hingga sekarang. Biasanya ia membeli telur dengan harga Rp42 ribu sampai Rp43 ribu perrak. Akan tetapi sekarang harga sudah mencapai Rp56 ribu hingga Rp58 ribu.
Harga tertinggi tahun ini. Tahun lalu Rp50 ribu sampai Rp52 ribu. Sekarang sampai Rp58 ribu. Imbasnya kami terpaksa mengurangi satu orang karyawan dari enam orang sejak lebaran lalu," jelasnya Arini kepada sulawesi.viva.co.id, Senin, 22 Mei.
Selain itu, mantan bidan ini juga mengakali ukuran donat yang dijualnya. Saat terjadi kenaikan harga telur, ia terpaksa membuat donat sedikit lebih kecil dan kembali ke ukuran normal saat telur kembali turun.
Yang mana biasanya saat harga telur naik, produksinya bisa naik dari 70 box jadi 75 box per satu kali mixer adonan. Hal tersebut dilakukan Arini lantaran ia tidak berani menaikkan harga donatnya. Sehingga pelanggan donat buatan Arini tidak berkurang.