Pembinaan 8 Remaja Diballa Barakka Berakhir Kapolrestabes Makassar Minta Para Orang Tua Jaga Anaknya

Kombes Pol Mochamad Ngajib, Kapolrestabes Makassar
Sumber :
  • Sulawesi.Viva.co.id

Sulawesi.Viva.co.id - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib resmi menutup pembinaan terhadap sekelompok remaja yang sempat viral di media sosial (Medsos) terkait aksinya di Makassar yang tertangkap kamera CCTV sedang saling kejar-kejaran layaknya sedang perang.

Harga Pestisida Mahal, Petani Gowa Kesulitan Tangani Hama Wereng

 

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Parinring Raya, Kecamatan Manggala, dekat kantor KPU Kota Makassar, Sabtu (22/7/2023) malam.

DARURAT! Alat Deteksi Bencana Gempa dan Tsunami Milik BMKG di Sidrap Sulsel Digasak Pencuri

 

Penutupan pembinaan terhadap sekelompok remaja yang masih dibawah umur tersebut berlangsung di Balla Barakka di halaman kantor lurah batua jalan Abdullah daeng Siriua (Abdesit) Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh, Kapolsek, Fkpm, Lurah Batua, Camat Manggala, dan Orang tua para Bocah tersebut.

Belasan Remaja Diduga Geng Motor Serang Permukiman Warga di Gowa, 3 Pemuda Terkena Busur

 

Kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mochamad Nhajib, pihaknya telah memberikan pembinaan kepada 8 bocah tersebut selama di Balla' Barakka'.

 

"(Mereka) Latihan perang-perang, latihan tawuran antar kelompok. Pastinya anak-anak ini kita ambil, kita lakukan pembinaan di rumah singgah Balla' Barakka'," ujar Ngajib saat ditemui di Balla' Barakka' Jalan Barua Raya, Sabtu (29/7/2023) siang.

 

Dikatakan Ngajib, kedelapan bocah itu dibina selama satu pekan. Mereka diberikan pembinaan. Baik itu terkait kedisiplinan, keagamaan, dan pelajaran umum. 

 

"Mereka juga tetap sekolah seperti biasa, tapi setelah sekolah mereka kembali ke rumah singgah," ucapnya. 

 

Tambah Ngajib, tujuan para bocah tersebut dibina untuk diberikan pemahaman terkait perang antar kelompok. Mengubah mindset berpikirnya terkait apa yang mereka lakukan.

 

"Ini punya tujuan, membina anak-anak ini supaya yang tadinya punya pemahaman terkait dengan perang antar kelompok agar mereka bisa kembali mentalnya, dan tidak lagi melakukan perang antar kelompok," Tegasnya.

 

Ngajib berharap, dengan adanya pembinaan yang diberikan, para bocah itu bisa menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

 

"Bisa Mengajak kepada teman-teman yang lain supaya tidak melakukan perang antar kelompok atau perbuatan-perbuatan yang lain melanggar aturan," tandasnya.

 

Ngajib mengingat ke belakang, tepatnya pada 1997 dan 1998, di Makassar saat itu menjadi kota yang sangat rawan terjadi aksi perang kelompok.

 

"Waktu 97, 98, ketika (pertama) saya tugas di sini, perang antar kelompok sudah banyak sekali. Dari pagi, siang, sore, malam. Tapi Alhamdulillah perjalanan di kota Makassar, kegiatan sosial sudah berubah, sekarang sudah sangat berkurang perang kelompok," ingatnya.

 

Sebelumnya diberitakan, di Media Sosial dihebohkan terkait perang kelompok di Jalan Parinring Raya, Kecamatan Manggala, dekat kantor KPU Kota Makassar, Sabtu (22/7/2023) malam.

 

Dalam video viral itu, terlihat para bocah yang berjumlah sekitar sepuluh orang membawa senjata tajam (Sajam). Yang paling nampak, sajam jenis celurit.

 

Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi mengatakan, pihaknya telah mengambil tindakan cepat usai mengetahui informasi tersebut.

 

Dikatakan Syamsuardi, pihaknya langsung melakukan penyelidikan terhadap sekelompok bocah tersebut.

 

Sedikitnya delapan orang bocah yang ada dalam video viral tersebut langsung diamankan oleh pihak Polsek Manggala.

 

"Ini anak-anak yang lagi viral, tertangkap kamera CCTV, disebarkan seakan-akan ada tawuran," ujar Syamsuardi, Minggu (23/7/2023).

 

Berdasarkan hasil interogasi, para bocah tersebut rupanya hanya sedang bermain-main layaknya sedang tawuran. 

 

"Ternyata mereka hanya bermain-main, iseng. Ada yang bawa pipa berbentuk celurit, dan beberapa juga kayu," ungkapnya. 

 

Kedelapan bocah yang diamankan, masing masing berinisial, IN (16), MF (14), AB (13), AD (12), FA (14), MA (14), BA (16), dan AL 14).

 

"Semuanya masih pelajar, yang paling tua kelas XII SMA," Bebernya. 

 

Setelah diamankan, pihaknya memanggil masing-masing orangtua mereka dan diminta untuk memberikan pernyataan.

 

"Mereka kita amankan di Polsek Manggala untuk diberikan himbauan dan dibina dan l kedua orang tuanya dibuatkan pernyataan," tutupnya.