UPZ Pemprov Sulsel Bantu Lunasi Biaya Pengobatan Rumah Sakit Balita Penderita Pneumonia di Makassar

UPZ Pemprov Sulsel Bantu Melunasi Biaya Pengobatan Balita di Makassar
Sumber :
  • Sulawesi.Viva.co.id

Sulawesi.Viva.co.id - Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Pemprov Sulsel membantu melunasi biaya pengobatan balita penderita Pneumonia atau di kenal dengan Radang Paru-paru asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

 

Kata Andi Aryani, anak dari pasangan suami istri Hamzah dan Harmayanti asal jalan Andi tonro 5 no 2a, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan yang dirawat di rumah sakit Labuang Baji Makassar tidak mampu membayar biaya pengobatan di rumah sakit sehingga harus tertahan.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

 

Namun, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan UPZ terkait adanya pasien yang kurang mampu, agar bisa di bantu.

Korban Rudapaksa Di Kabupaten Gowa , wanita inisial NMY diduga diperiksa polisi tanpa pendamping

 

"Kebetulan, pihak RS Labuang Baji menghubungi UPZ Pemprov Sulsel jika ada pasien yang tidak mampu membayar biaya pengobatan rumah sakitnya, sehingga kami UPZ Pemprov Sulsel lansung mendatangi pasien di rumah sakit."Jelas Andi Aryani.

 

Setiba di RS, UPZ Pemprov Sulsel yang di wakili oleh Andi Aryani selaku koordinator Sulawesi Selatan, lansung menemui pihak RS dan pasien untuk membicarakan biaya pengobatan balita yang mengalami pneumonia itu.

 

"Alhamdulillah, setelah kami bicara dengan pihak RS, kami diberi keringanan dengan membayar setengah dari biaya pengobatan balita Nurhafizah. Dan kini balita tersebut bersama ibunya sudah bisa pulang kerumah."Ungkap Andi Aryani.

 

Andi Aryani menjelaskan jika awal mula balita Nurhafizah dilarikan ke RS. Dimana Nurhafizah mengalami sakit sesak nafas.

 

Kemudian kedua orang tuanya tidak membawanya ke rumah sakit lantaran tidak memiliki biaya berobat bahkan mereka tidak memilik kartu berobat seperti kartu kis atau BPJS-nya.

 

"Kebetulan ada orang yang mau membantu dan membiayai pengobatannya, makanya dibawalah ke Rumah Sakit. Sampai di rumah sakit, orang itu justru tidak ada kabar sama sekali sehingga kedua orang tua balita Nurhafizah pasrah dengan kondisinya yang tertahan di RS."Cerita Andi Aryani.

 

"Nurhafizah masuk ke RS sekitar tanggal 16 lalu dan sekitar tanggal 22 kami selesaikan semua tunggakannya setelah berkoordinasi dengan pihak RS."sambungnya.

 

Andi Aryani membeberkan jika kondisi balita Nurhafizah kini sudah mulai membaik dan sudah pulang ke rumahnya dengan di antar oleh UPZ Pemprov Sulsel.