MOEH DAVID ARITANTO: Imlek Bukan Perayaan Keagamaan
- Sulawesi.viva.co.id
Imlek adalah bahasa Hokkian. Hanya di Indonesia, hari raya tahun baru Tionghoa tersebut Imlek. Imlek adalah bahasa suku Hokkian.
Karena di Indonesia banyak suku Hokkian. Di Tiongkok sendiri hari rayanya tersebut Sin Chia artinya awal bulan baru. Dalam bahasa mandarinnya tersebut Xin Nian. Karenanya keliru juga bila setiap hari raya Imlek hanya Gong Zi Fa Chai yang tahu tersebutkan.
Gong Zi Fa Chai hanya pelengkap ucapan selamat baru yang artinya semoga tiap tahun rejeki anda ada peningkatan.
Perayaan tahun baru Tionghoa sendiri hanya berlangsung selama 15 hari. Hari ke 15 ini tersebut Cap Go Me. Juga bahasa Hokkian yang artinya hari ke 15.
Setelahnya bukan lagi waktu ziarah atau waktu bagi Hong Pao atau ampao. Dalam rentang waktu 15 hari perayaan tahun baru Tionghoa. Banyak sejarahnya yang pernah terjadi pada waktu dan tempat yang berbeda beda. Misal munculnya kata Nian (sosok.makhluk) yang muncul tiap tahun.
Sementara Xin artinya baru. Lalu kata nian melekat pada tahun. Kemudian muncul lagi ritual hari kedelapan Imlek yang dikenal sebagai sembahyang meja tinggi. Peristiwa munculnya sejarah lampion merah dan hari kasih sayang kepada orangtua saat Cap Go Meh.
Jadi perayaan Imlek sarat dengan berbagai latar sejarah yang sangat kuno ditanah Tiongkok. Semoga tulisan ini bermanfaat buat para pembaca. (*)