Rahasia Tazkiyatun Nafs

KH Bachtiar Nasir
Sumber :

Dua itu harus selalu ada dalam hati. Bila itu dijaga maka berarti ayat-ayat Allah sudah ada di dalam hati kita. Itulah proses tazkiyah yang luar biasa yang akan membuat diri kita/ kalbu kita akan semakin terang.

Mana hamba mana yang dihamba. Kepada siapa mahluk itu pantas menghamba. Dari itulah manusia akan mengetahui kepada siapa mesti memohon pertolongan, bukan kepada yang lain. Misalnya melihat orang yang cantik atau tampan, maka yang keluar dari hati dan lisannya adalah Allahu Jamiil. Allah Yang Mahaindah. Bukan lagi pujian yang lain. Dan tidak lagi menghambakan diri pada si tampan. Begitu pula bila bertemu dengan si kaya, maka ia akan mengatakan bahwa Allahu Ghaniyy dan dia tidak akan menghambakan diri pada si kaya dan kekayaannya. Begitu pula bila ada orang yang  berkuasa, maka dia akan mengatakan Allahu 'Aziiz. Dan, dia tidak akan menghambakan diri pada penguasa dan kekuasaan.

Kalau ini sudah masuk maka kehidupan manusia akan sangat bahagia. Iyya kana'budu waiyya kanasta'iin adalah bentuk aplikatif dari laa ilaaha illallahu.

Ini yang disebut sebagai orang yang beruntung di ayat ini. Barang siapa yang menyucikan dirinya. Mengisi kalbu dengan asma-Nya. Dan di balik nama-Nya ada sifat-Nya yang indah. Husna adalah bentuk superlatif dari Hasan. Kesempurnaan keindahan. Yang jika nama itu kita sebut, maka terbukalah semua perbendaharaan langit.

Surat Thaha ayat 5:

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

Allah Ar-Rahman telah melimpahkan segala kasih sayang-Nya. Bahkan energi yang Anda miliki hari ini menjalani aktivitas kehidupan adalah energi yang berasal dari Al-Muhyi dan Al-Mumiit. Allah Yang menghidupkan dan mematikan. Siapa yang meringankan kaki Anda untuk menghamba kepada-Nya, maka Dialah yang membimbing dengan kasih sayang-Nya.