Orangtua Casis SMP Di Makassar Geruduk Sekolah, Ini Masalahnya
- Sulawesi.viva.co.id
Sulawesi.viva.co.id-Puluhan orangtua Calon Siswa (Casis) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar geruduk sekolah lantaran proses pengambilan Personal Identification Number (PIN) melalui pendaftaran online menuai banyak masalah.
Penerimaan peserta didik 2023 melalui daring kembali mengalami masalah. Proses pengambilan PIN Casis SMP masih diwarnai kekeliruan. Umumnya kesalahan terjadi karena keliru memasukkan berkas atau saat menentukan titik lokasi rumah yang diketahui sebagai salah satu persyaratan mendaftar di sekolah negeri berdasarkan jalur zonasi.
Akibatnya puluhan orangtua yang panik ramai-ramai mendatangi sekolah untuk meminta bantuan operator sekolah yang ditempati mendaftar online.
Salah satu sekolah di Makassar, yakni SMP 3 Makassar yang berada di Jalan Baji Gau, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar ramai didatangi orangtua bersama Casis. Mereka mendatangi sekolah yang dituju guna mengkonfirmasi ulang kordinat titik lokasi rumah yang keliru. Kekeliruan itupun seragam. 30 Pendaftar yang datang mengeluhkan karena ketidaksesuaian lokasi rumah mereka yang jauh berbeda dari alamat sesungguhnya.
Dikarenakan menjadi masalah tahunan ketika PPDB secara online dibuka, pihak sekolah bahkan telah menyiapkan solusi alternatif. Orangtua dapat melakukan perubahan titik koordinat sesuau alamat dengan jalur zonasi melalui 20 operator sekolah yang telah disiagakan membantu orangtua dalam penyesuaian titik lokasi rumah yang keliru.
Kepala SMPN 3 Makassar, Kaswadi menerangkan, selama zonasi, masalah yang paling banyak muncul terkait titik koordinat lokasi rumah Casis. Kami berharap kepada orangtua Casis jika saat masih di sekolad dasar, orangtua pindah alamat rumah. Diharapkan juga dapat melaporkan hal tersebut ke sekolah anaknya. Sehingga operator sekolah dapat mengubah alamat barunya. Sehingga saat mendaftar di SMP dapat disesuaikan.
"Disamping pengaduan kami membuka posko bantuan untuk orangtua murid yang mengalami kesulitan mendaftar. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan atau mungkin perangkat yang minim. Kami siapkan ada 27 operator yang dapat membantu," ungkap Kaswadi, Senin 26 Juni 2023.