Hari Santri, Pesantren Tanpa Kiai

Ponpes Darul Huffadh, Tuju-tuju, Kabupaten Bone.
Sumber :
  • Istimewa

Kedua ilustrasi di atas menjadi contoh nyata bahwa pondok pesantren mengalami pergeseran makna dari waktu ke waktu. Mengikuti dan menyesuaikan tren perkembangan ilmu pendidikan dan managemen pendidikan. Baik yang mendirikan dan mengelola pondok tanpa kiai, maupun yang mendirikan pondok dengan kekuatan figur kiai, masing-masing telah berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan berdirinya sebuah negara. Dan terbukti, negara berhutang kepada pondok pesantren, dari para kiai dan santri berkobar semangat nasionalisme, mengusir penjajah, serta melawan segala bentuk kezaliman.

Aneh dan konyol, jika saat ini pesantren justru dituduh sebagai sarang teroris dan pencetak radikalisme. Dan, ternyata justru para penuduh, kini Allah buka aibnya satu persatu. Mereka yang sesungguhnya para menebar teror dan radikal. 

Sebagai anak bangsa, alumni pesantren, dan kini tetap mengabdi di pesantren, mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk menguatkan posisi pesantren, sekaligus memberdayakan para santri.

Tepat, tema Hari Santri 2022 ini, "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" yang mencerminkan peran santri dalam sejarah bangsa karena selalu ada di setiap fase perjalanan bangsa Indonesia.

Selamat Hari Santri Nasional.

Cileungsi, 22 Oktober 2022.