Makam Syekh Yusuf Dibanjiri Peziarah, Tradisi Ziarah Terus Lestari
- Sulawesi.viva.co.id
SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Ratusan peziarah memadati kompleks Makam Syekh Yusuf di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sejak Selasa pagi.
Tradisi tahunan ini dilakukan menjelang bulan suci Ramadan, sebagai bentuk penghormatan kepada ulama besar yang dikenal luas di Nusantara dan mancanegara.
Sejak pagi, antrean peziarah sudah mengular di pintu gerbang makam. Mereka datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan untuk memanjatkan doa di pusara Syekh Yusuf, tokoh kharismatik yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Tanah Gowa.
Makam Syekh Yusuf Dibanjiri Peziarah,
- Sulawesi.viva.co.id
"Memang sudah menjadi tradisi turun-temurun. Biasanya satu minggu sebelum Ramadan, peziarah mulai berdatangan. Puncaknya terjadi tiga hari sebelum Ramadan," kata Mujibur Abdul Jalil, juru kunci makam Syekh Yusuf, Selasa, (25/2).
Yang menarik, sejumlah pasangan pengantin baru juga mengikuti tradisi ini. Mereka datang dengan mengenakan busana pengantin khas Sulawesi Selatan.
Dalam kepercayaan sebagian masyarakat, ziarah ke makam Syekh Yusuf usai pernikahan dipercaya membawa keberkahan dalam rumah tangga.
Di dalam area makam, berbagai peninggalan Syekh Yusuf masih terjaga, menggambarkan jejak perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam. Selain makam Syekh Yusuf, terdapat pula makam istrinya, anak Sultan Alauddin, serta murid-muridnya, termasuk Syekh Abdul Basir yang dikenal sebagai pendiri masjid tertua di Sulawesi Selatan.
Antrean peziarah dalam kompleks makam
- -
Juru kunci makam mengatakan, tidak ada aturan khusus bagi peziarah yang ingin datang. "Tidak ada nomor antrean, mereka masuk secara berkelompok. Hanya saja, di dalam area makam dibatasi maksimal 70 orang agar tetap tertib," ujar Mujibur.
Makam Syekh Yusuf sendiri tetap terbuka sepanjang hari, mengingat juru kunci tinggal di dalam kompleks makam. Meski begitu, pengunjung tetap diimbau untuk menjaga ketertiban dan mengikuti adab berziarah.
Ziarah ke makam ulama ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga membawa manfaat spiritual bagi para peziarah. Selain menjadi bentuk penghormatan, tradisi ini juga mengingatkan umat Islam akan kematian serta pentingnya meneladani ajaran Islam yang telah disebarkan Syekh Yusuf.
Jumlah peziarah diperkirakan akan terus meningkat hingga satu hari menjelang Ramadan. Bahkan, menurut juru kunci makam, antrean panjang hingga ke jalan biasanya terjadi setelah perayaan Idul adha.
