Takjil Ramadan di Makassar Disidak, Ini Temuan BBPOM
- Sulawesi.viva.co.id
SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada penjualan takjil di kawasan Masjid Al-Markaz, Jalan Sunu, Makassar.
Petugas mengambil sampel dari sepuluh jenis takjil untuk diuji kandungannya di laboratorium keliling.
Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan jajanan berbuka puasa yang dijual pedagang bebas dari bahan berbahaya seperti Rhodamin B, Methanyl Yellow, pewarna tekstil, boraks, hingga formalin.
"Kami melakukan pengawasan dengan metode uji cepat di mobil laboratorium. Dari sepuluh sampel yang diuji, tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya," kata Ahmad Lalo, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Makassar, Selasa, (4/3).
Selain melakukan uji laboratorium, petugas BBPOM juga memberikan edukasi kepada pedagang mengenai keamanan pangan. Mereka diimbau untuk selalu menggunakan penutup makanan karena berjualan di ruang terbuka, serta menghindari wadah plastik daur ulang yang dapat mencemari makanan.
BBPOM Makassar memastikan pengawasan terhadap takjil akan terus dilakukan selama bulan Ramadan, bahkan hingga perayaan Idulfitri.
Ahmad Lalo menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengonsumsi makanan berbuka puasa.
“Kami juga mengedukasi pedagang tentang cara mengolah, membungkus, dan menyajikan makanan yang aman,” ujar Ahmad.
Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih takjil dan menghindari makanan dengan warna mencolok yang berpotensi mengandung pewarna tekstil atau bahan tambahan berbahaya lainnya.