KUR dan Smart Farming Solusi untuk Sejahterakan Petani di Sumatera Barat
- Sulawesi.Viva.co.id
Kemudian, Indah Megawati menuturkan, di Penas XVI ini ada satu komitmen besar di mana para Gubernur menargetkan pembiayaan minimal 100 milyar, dan ada target pembiayaan untuk 500 bupati yaitu sebesar 50 milyar. Ini semua merupakan satu solusi bagi petani di dalam hal mendapatkan akses permodalan.
Pengalaman selama tiga tahun mengawal, kata Indah lagi, KUR pertanian itu dulunya disalurkan hanya untuk personal (by name by address), dan bunganya 6 %. Dengan perjuangan Mentan, tahun ini KUR di sektor pertanian ditargetkan Rp 100 Triliun. Tahun lalu target sebesar Rp 90 Triliun dan tercapai Rp 113 Triliun dengan NPL hanya 0,85%,
"Tapi sekarang ada perbedaannya, berkat perjuangan Pak Menteri, petani kita bisa mengakses KUR untuk budidaya, dengan KUR kecil Rp 500 juta. Saat ini kita punya program untuk KUR dan Permenko-nya sudah ada, Permentannya juga sudah ada, di mana peraturan itu semua prinsipnya melindungi petani untuk mengakses KUR ini dengan bunga hanya 3% dan DP-nya hanya 10%," tandasnya.
KUR yang ditawarkan itu ada paketnya, ada paket Rp 2 Miliar yang bisa dimanfaatkan petani dalam budidaya dan pembelian Alsintan seperti traktor roda dua, traktor roda empat, combine harvester, serta keperluan lainnya.
"Keuntungan dari pembelian Alsintan ini, ke depannya bisa disewakan ke petani lainnya. Biaya sewa Alsintan ini bisa dimanfaatkan untuk membayar cicilan. Jadi, petani itu sudah diberi kemudahan bekerja sama dengan perbankan terkait apa keperluannya," jelasnya.
Agar bisnis petani ini bisa berjalan, lanjut Indah, khususnya di pedesaan Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau luas lahannya minimal 200 hektar.
Kementan membuat klaster dalam penyaluran KUR Pertanian. Hal ini dilakukan Kementan sebagai upaya untuk mengembangkan pertanian di Indonesia, sesuai perintah Presiden Joko Widodo.