Terlalu!Usai Foto-foto, Hadiah Motor Untuk Bidan Dari Pemkab Polman Ditarik Dealer

Bidan Sumiarti, diberi motor secara simbolis
Sumber :
  • HO / Istimewa

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Sumiarti, bidan berusia 35 tahun di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat harus menanggung pilu. 

Nekat Jual Sabu Di Pangkep, Kurir Masamba Ditangkap Pembelinya

 

Kisahnya yang dihadiahi satu unit motor dari Pemerintah Daerah (Pemda) Polman, jadi sorotan warganet. 

Kecelakaan Tunggal, 2 Mahasiswa KKN UIN Meninggal di Majene Sulbar

 

Pasalnya, satu unit motor yang diterima jenis matic itu, seolah kena prank atas penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Nasional 2024 tingkat Pemda. 

Ular Piton Sepanjang 5 Meter Masuki Rumah Warga di Mamuju

 

Kepada Sulawesi.viva.co.id, diakui Sumiarti, bahwa motor yang diberikan itu hanyalah simbolis dari Pemda Polman saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2024.

 

"Iya kemarin motor yang diberikan di Hari Kesehatan Nasional itu. Diambil kembali karena administrasi (pelunasannya) belum selesai (di dealer)," curhat Sumiarti, Senin (13/1/2025). 

 

Hingga saat ini, motor matic yang diserahkan Pemda Polman itu disinyalir belum dilunasi administrasinya. Bahkan, motor yang diserahkan itu hanyalah simbolis, dan tak pernah digunakan oleh Sumiarti. 

 

"Masih menunggu sampai dibayarkan dari Pemda, Iya sepertinya pas selesai acara foto-foto dibawa lansung ke dealer. Iyaa belum (dipakai) hanya sempat berfoto saja" tuturnya. 

 

Selain hal itu, hadiah yang didapati Sumiarti hanyalah seorang diri, dan hadiah itu tak ada kaitannya dari Kementerian Kesehatan (Menkes). 

 

"Saya sendiri, dan kebetulan hanya saya yang lolos masuk Nakes Teladan Nasional di Polewali Mandar. (Hadiah) dari Pemda langsung," ungkapnya.

 

Berkenaan dengan hal tersebut, Pemda Polman sejauh ini kata Sumiarti, belum ada tanda-tanda untuk menyelesaikan pembayaran itu. 

 

Bahkan, hingga Januari 2025 sekarang, pemerintah daerah tak memberikan harapan yang pasti untuk kembali menyerahkan motor tersebut. 

 

"Belum ada (tanda-tanda) belum ada janjinya (Pemda menyelesaikan)," aku Sumiarti. (*)