Penemu Pengobatan Akhir Zaman Pernah Belajar Pesawat Terbang di Belanda

Mendiang Ustadz Haris Moedjahid (kanan)
Sumber :
  • Dok. PAZ Al Kasaw

Sulawesi.viva.co.id - Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) metode Al Kasaw pertama kali diajarkan kepada publik pada Jumat-Sabtu, 18-19 November 2018 melalui kelas online maupun offline yang telah menjangkau banyak wilayah di Indonesia dan juga di luar negeri.

PAZ Al Kasaw Tak Akan Kaitkan Lagi Metodenya dengan Qur'an dan Hadist

Dilansir dari laman resmi PAZ, pazindonesia.com, ilmu pengobatan itu diperkenalkan dan diajarkan oleh Haris Moedjahid, warga asal Bandung, Jawa Barat.

Haris, yang telah wafat pada Ahad 5 Juli 2020, terlahir dari keluarga militer. Sejak kecil, Haris sudah dididik dengan keras serta disiplin dalam menjalani kehidupannya. Maka, tidak mengherankan, secara akademis dia adalah sosok yang cemerlang.

Kabar Baik, RS Siloam ASRI Berhasil Melakukan Tranplantasi Ginjal ke-200

Bagaimana tidak, ketika sudah diterima di Institute Teknologi Bandung (ITB), Haris kemudian mendapatkan kesempatan sebagai putra bangsa yang dikirim belajar ke Eropa melanjutkan belajar di Technische Universiteit Delft jurusan Aeronoutical Enginering (spesialisasi struktur dan rangka pesawat terbang), di Belanda

Haris Kecil Sering Sakit-sakitan

Gagal Ginjal Anak Belum Ada di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar

Ringkas cerita, banyak yang tidak tahu ternyata Haris Moedjahid sejak kecil sering sakit sakitan. Kemudian, diberikan rezeki dengan dua putra yang berkebutuhan khusus.

Kondisi demikian yang membuat Haris berjuang, bagaimana ia membuat kondisi kesehatan diri juga keluarga jadi lebih baik. Sebab, berbagai ikhtiar kesehatan umumnya sudah ditempuh, namun hasilnya belum memuaskan.

Tak kurang, lebih dari 50 metode pengobatan dipelajari. Haris melakukan riset dengan mengkaji dari berbagai negara. Haris praktekkan ilmu untuk meneterapi ribuan pasien. Sampai pada akhirnya, Allah memberinya taufik dalam merumuskan metode pengobatan sendiri PAZ Al Kasaw yang pada 2022 lalu sudah lebih dari 14.000 murid yang mempelajarinya. 

Meski Haris sudah wafat pada 5 Juli 2020 lalu, namun semasa hidup ia telah membentuk lembaga pendidikan yang meneruskan visi misinya, yakni PT PAZ Generasi Unggul, yang di dalamnya ada LKP dan LPK PAZ Generasi Unggul. Pengelolaan kader dan alumni PAZ beliau dirikan PAZTI (perkumpulan paztrooper indonesia). Sekarang dikenal dengan PAPKA. Sehingga, kaum muslimin serta masyarakat pada umumnya bisa terus menikmati ilmu terapi penyehatan paz al kasaw yang luar biasa dari waktu ke waktu.