Selamatkan Ekosistem Laut, Pemprov Sulsel Tenggelamkan Apartemen Ikan
- Istimewa
Sulawesi.viva.co.id - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel melalui cabang Dinas Kelautan Mamminasata membuat inovasi dalam rangka mengembalikan keberadaan sumber daya ikan di perairan selat Makassar.
Hal itu dilakukan mengingat semakin berkurangnya ekosistem laut akibat maraknya perusakan terumbu karang.
Layaknya manusia, ikan juga butuh tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Bedanya, apartemen yang dihuni manusia adalah bangunan tapak yang menjulang ke atas, sedangkan apartemen ikan terbuat dari partisi berongga, berbentuk kotak yang disusun bertingkat dan ditanam di bawah laut dengan kedalaman antara 10 - 20 meter. Tujuannya, menarik ikan datang dan kerasan tinggal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, M. Ilyas, mengatakan upaya rehabilitasi ekosistem dan pelestarian sumber daya ikan di perairan Sulawesi Selatan khususnya di selat Makassar, laut Flores dan teluk Bone sudah dimulai sejak 2018.
Untuk kepentingan itu, sebanyak 66 modul apartemen ikan akan ditenggelamkan ke dasar laut yang ada di tiga lokasi wilayah.
“Perlahan tapi pasti para nelayan akan merasakan manfaat dan keberadaan apartemen ikan. Penghasilan mereka Insya Allah akan meningkat,” ujarnya, Jumat, 5 Agustus 2022.
Ilyas berharap, di apartemen ikan tersebut, berbagai jenis ikan yang jadi target tangkapan nelayan dapat dijumpai, seperti kerapu, kakap dan gurami.
“Pokoknya fotosistensis tetap bisa masuk. Selain itu, kondisi ombak dan gelombang serta kecerahan air juga menjadi pertimbangan,” imbuhnya.
Konstruksi apartemen ikan tersusun dari benda padat berupa plastik yang ditumpuk untuk tempat telur, perlindungan asuhan, dan pembesaran anak ikan.
Fungsi dari apartemen ikan ini untuk melindungi sejumlah jenis ikan dan bayi ikan. Sehingga ikan, seperti jenis ikan karang, senang dan menjadi kerasan tinggal di sana dan di wilayah sekitarnya. Jadi, keberadaan apartemen ini menjadi surga bagi ikan.
Sayyid Zainal Abidin, Kepala Cabang Dinas Kelautan Mamminasata, menyampaikan apartemen ikan ini memang dibuat secara khusus, disebar di 3 lokasi, yakni Pulau Barrang Cadi, Kota Makassar, Pulau Kodingareng Kota Makassar dan Pulau Sanrobengi Kabupaten Takalar.
“Agar tidak bergeser, hilang dan disapu ombak, apartemen ikan diberi pemberat berupa empat buah beton kotak berukuran dan dua buah beton balok,” terangnya.