Jemaah Haji Kloter Pertama Sulsel Tiba 28 Juli 2022

Drs. KH Khaeroni, M.Si
Sumber :

Sulawesi.viva.co.id - Pelaksana tugas Sekjen dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Aqil Irham, meminta secara khusus kepada PPIH Debarkasi, Kanwil Kemenag dan UPT Asrama Haji se-Indonesia, agar melakukan persiapan menyambut jemaah haji dari Tanah Suci dengan melakukan pengendalian situasi, utamanya yang terkait dengan kesehatan karena masih pandemi Covid-19.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

"Proses pemulangan dan penerimaan jemaah haji sudah dikomunikasikan dengan Menko PMK selaku Menag RI ad Interim dan Menkes RI," kata Muhammad Aqil, saat membuka rapat koordinasi persiapan masa debarkasi/kedatangan jemaah haji Indonesia, via Zoom meeting, Selasa, 12 Juli 2022. 

Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air dimulai 15 Juli 2022. Ada empat embarkasi yang akan mengawali fase pemulangan ini, yaitu kloter pertama embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Padang (PDG), dan Solo (SOC). 

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, Khaeroni, yang juga selaku ketua PPIH Embarkasi Debarkasi Makassar, melaporkan bahwa untuk Embarkasi Debarkasi Makassar (UPG), jemaah haji kloter pertama yang berasal dari Kota Makassar, Kota Parepare dan Kabupaten Soppeng, akan tiba pada 28 Juli 2022, pukul 16.40 Wita, dengan menumpangi pesawat Garuda GA.1201.

Sebagai langkah antisipasi mencegah potensi penyebaran Covid-19, Khaeroni, mengatakan sejumlah PPIH kabupaten/kota di Sulsel sudah menyiapkan skema penjemputan langsung dengan menggunakan transportasi darat bagi jemaah haji setelah melalui proses penerimaan dan screening kesehatan di Asrama haji Sudiang, Makassar.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

"Sementara untuk jemaah haji di luar provinsi Sulsel, pihak PPIH tetap menyiapkan Asrama Haji bilamana ingin digunakan menjadi lokasi transit sementara sebelum diberangkatkan ke provinsinya masing masing," jelas Khaeroni.

Pihak PPIH Debarkasi Makassar juga sudah mempersiapkan diri dan mengantisipasi adanya keluarga atau kerabat jemaah haji yang akan melakukan penjemputan, utamanya dari kabupaten/kota terdekat, mereka terlebih dahulu harus tetap memenuhi protokol kesehatan secara ketat. 

"Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa di lihat berapa orang yang akan berkerumun di situ," tutur Khaeroni.

"Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan," dia menambahkan.