KJRI Frankfurt Gelar Pertemuan Budaya Indonesia-Jerman, Hidupkan Kolaborasi dengan Kota Eschborn
- KJRI Frankfurt
Walikota Eschborn menyoroti indahnya pertemuan dua budaya melalui bahasa universal yang dapat dimengerti oleh seluruh kalangan yaitu musik dan kuliner.
Mengawali pagelaran seni budaya, alunan musik gamelan oleh grup Wacana Budaya menjamu para pengunjung yang mulai berdatangan.
Perpaduan kultur Indonesia dan Jerman disajikan dalam bentuk seni pertunjukan tari, musik, dan suara. Seni tradisional dan modern berpadu apik mewarnai Hari Pertemuan Budaya Indonesia-Jerman.
Musik dan tari dari berbagai daerah Indonesia memukau pengunjung yang hadir, Tari Batu Lapidde (Sulawesi Selatan), Tari Batin Kemuning (Riau) dan Tari Enggang (Kalimantan Barat) oleh Pesona Indonesia & Friends.
Tari Pasambahan (Sumatra Barat) dan Tari Margapati (Bali) oleh Swargaloka Kassel, Tari Panyembrama (Bali) oleh Kami-mahsae Hannover mengajak masyarakat di Jerman untuk mengenal budaya Indonesia lebih dekat.
Paduan suara dari Singfonie Eschborn pimpinan Dr. Dietrich Buß yang beranggotakan 35 orang memanjakan telinga para pendengar dengan range repertoar yang luas mulai dari aransemen klasik hingga modern.
Penampilan terompet alphorn oleh DIG Rhein-Main e.V. berbaur dengan medley lagu Nusantara dan lagu populer Jerman oleh Grup Angklung KJRI Frankfurt. Seperti halnya angklung, alphorn merupakan alat musik tiup tradisional yang juga berfungsi sebagai alat komunikasi para gembala di Pegunungan Alpen.