Ini Profil dan Sederet Kontroversial Valyano Boni Raphael yang Dikeluarkan dari SPN Polda Jabar

Kolase Foto Ipda Ferren, Sahroni, Boni Raphael
Sumber :
  • Sulawesi.viva.co.id

SULAWESI.VIVA.CO.ID -- Valyano Boni Raphael, pria ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia, Boni Rapha seorang siswa bintara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat.

Hujan Deras, Dapur Rumah Warga di Gowa Ambruk, Lansia Terluka

Ia merupakan anak dari AKBP Bonifasius dan Veronica Putri Amalia.

Valyano menjadi sorotan publik setelah namanya ramai dibicarakan terkait pemberhentiannya dari SPN Polda Jabar menjelang pelantikan anggota Polri.

Pohon Tumbang di Gowa Timpa Empat Pengendara, Satu Luka Serius

Valyano disebut-sebut mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik, meskipun hal ini menuai kontroversi karena ada perbedaan pendapat dari pihak medis.

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Ada 205 Kampung Narkoba di Indonesia

 

Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI

Photo :
  • Screenshoot Youtube TVR Parlemen

 

 

Duduk Perkara Pemberhentian Valyano Boni Raphael dari SPN Polda Jabar
Valyano Boni Raphael resmi diberhentikan dari SPN Polda Jabar pada tanggal 3 Desember 2024, hanya enam hari sebelum pelantikan anggota Polri. Pemberhentian ini didasarkan pada dua alasan utama:

  • Ketidakhadiran dalam jam pelajaran yang melebihi ketentuan SPN Polda Jabar.
  • Riwayat pendidikan militer, sebelumnya Valyano pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL pada tahun 2023, namun dikeluarkan karena terindikasi memiliki masalah kesehatan.  

Isu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)

Ipda Ferren Azzahra Putri, seorang polwan yang memeriksa Valyano, menyatakan bahwa ia memenuhi 3 dari 9 kriteria NPD. Beberapa indikator yang disebutkan antara lain:

  • Valyano meminta fasilitas yang tidak sesuai dengan aturan SPN.
  • Ia sengaja menyuruh temannya memukul punggungnya agar terlihat seperti dipukul oleh pengasuh.
  • Valyano menunjukkan sikap arogan dan angkuh.
  • Perilaku tidak wajar seperti berteriak saat berlari.

 

Ipda Ferren, SPN Polda Jabar

Photo :
  • Screenshoot Youtube TVR Parlemen

 

Kontroversi Diagnosis NPD

Pernyataan Ipda Ferren menuai kritik dari Ahmad Sahroni, yang menilai analisis tersebut dicampuri rasa kebencian.

Sahroni menegaskan bahwa penilaian tersebut hanyalah asumsi, karena hasil pemeriksaan resmi dari Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Dr. Nariyana, menyatakan bahwa Valyano tidak mengalami gangguan jiwa.

  • Tim medis yang dipimpin oleh Dr. Adi Kurnia juga menyimpulkan bahwa Valyano tidak menunjukkan tanda atau gejala gangguan jiwa yang signifikan.  
  • Valyano justru dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata, meskipun cara berpikirnya dianggap kurang matang dan memiliki kebutuhan besar 

Pernyataan Keluarga Valyano Boni Raphael

Veronica Putri Amalia, ibu Valyano, mengungkapkan bahwa anaknya sempat dinyatakan mengalami gangguan jiwa oleh bagian psikologi Polda Jabar. Namun, ia menyayangkan keputusan pemberhentian yang dianggap tidak adil.

 

Valyano Boni Raphael

Photo :
  • Screenshoot Youtube TVR Parlemen

 

Kontroversial

  • Valyano Boni Raphael adalah siswa bintara SPN Polda Jabar yang diberhentikan menjelang pelantikan anggota Polri. 
  • Pemberhentiannya didasarkan pada pelanggaran aturan dan riwayat pendidikan militer sebelumnya.  
  • Terdapat kontroversi terkait diagnosis NPD, dengan perbedaan pendapat antara Ipda Ferren dan tim medis Polda Jabar.  
  • Valyano dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata namun memiliki kecenderungan untuk menonjolkan diri.

Kasus ini terus menjadi perbincangan publik, terutama terkait transparansi proses pemberhentian dan validitas diagnosis kesehatan mental yang diberikan kepada Valyano.(*)