Polrestabes Makassar Bebaskan 8 Mahasiswa, Demo Lanjut di Perbatasan

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Sulsel
Sumber :
  • Irfan/Sulawesi.viva.co.id

Sulawesi.viva.co.id - Pasca terjadinya demonstrasi berujung kerusuhan di Universitas Negeri Makassar (UNM), Polrestabes Makassar sempat menahan sebanyak delapan mahasiswa yang diduga sebagai perusuh, namun karena tak cukup bukti, akhirnya mereka dibebaskan.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

“Betul, ada 8 orang yang diamankan pada saat polisi mendatangi lokasi, namun setelah dilakukan penyelidikan, tidak cukup bukti adanya tindak pidana, sehingga dipulangkan sebelum 24 jam,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando, Selasa, 6 September 2022.

Sebelum dibebaskan, dia menyampaikan, para mahasiswa itu juga sempat dites urine untuk memastikan tidak ada yang menggunakan narkoba.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

“Mereka juga membuat dan menandatangani surat pernyataan,” ujar Lando.

Sementara itu, unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM masih terjadi pada Selasa sore tadi.

Lurah Barombong Himbau Masyarakat Agar Tidak Berenang di Pantai Barombong, begini Alasannya

Pendemo berorasi di atas sebuah mobil di tengah jalanan di pintu gerbang perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Mereka juga membakar ban bekas dan sebuah benda menyerupai keranda mayat sebagai simbol matinya keadilan.

“Kenaikan harga BBM ini termasuk pelanggaran sila kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” teriak seorang orator.

Pendemo juga menyebut kenaikan harga BBM sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat, dan sebagai wujud pemerintah tidak pro terhadap rakyat.

Aksi itu menyebabkan kemacetan panjang, terutama di Jalan Malengkeri, Kota Makassar, dan Jalan Syaikh Yusuf, Kabupaten Gowa.