Pemprov Sulsel Minta Pertamina Tambah Kuota BBM
"By proses sambil jalan kita minta tambahan kuota. Sehingga akhir tahun kelebihan kuotanya sudah bisa diakui," jelasnya.
Ia menambahkan, ada kendala di distribusi, karena terjadi peningkatan konsumsi masyarakat luas dan adanya disparitas harga antara solar subsidi dengan non subsidi. Sehingga banyak pengguna yang beralih ke subsidi dan ini memperbesar konsumsi BBM.
"Sehingga kami perlu melakukan pengaturan terhadap penjadwalan ke SPBU untuk menjamin stok di SPBU dalam keadaan aman," ujarnya.
Adapun Satgas Nataru yang dibentuk Pertamina dalam memastikan stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di seluruh wilayah Sulawesi dalam keadaan aman.
Erwin Dwiyanto menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir apalagi sampai panic buying, belilah sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan. Pertamina telah melakukan serangkaian proyeksi, kalkulasi dan prediksi terhadap kenaikan konsumsi pada momen Nataru, khususnya di sektor transportasi.
Dimana, terlihat kenaikan BBM Gasoline sebesar 4 persen, namun untuk Gasoil mengalami penurunan sebesar 3,7 persen. Untuk konsumsi LPG 3kg mengalami peningkatan sebesar 4 persen dan LPG Non Subsidi sebesar 2 persen serta kenaikan konsumsi Avtur sebesar 2,9 persen dibandingkan kondisi konsumsi normal bulan Oktober tahun ini.
Sehingga, atas dasar tersebut Pertamina melakukan build up stock sebesar 10 persen untuk BBM, penambahan sampai dengan 3-4 persen extra dropping LPG dan 10 persen untuk Avtur.