Membakar Kitab Suci; Kebebasan atau Pelecehan?

Imam Shamsi Ali
Sumber :

Contoh sederhana mungkin adalah ketika saya mengekspresikan kebebasan saya dalam berbicara (freedom of speech). Saya yakin jika memang saya bebas untuk berbicara. Dan tidak satupun yang bisa membungkam mulut saya (kecuali Allah tentunya dalam perspektif agama). Tapi ketika kata-kata yang keluar dari mulut saya menghina orang, maka itu bukan kebebasan lagi. Prilaku saya itu telah merendahkan nilai moralitas kemanusiaan. Dengan sendirinya berubah menjadi opresi (kezholiman) kepada orang lain. 

Kawanan geng motor serang dan rusak rumah polisi

Pada tataran inilah kita menilai bahwa menghina agama, Nabi dan/atau Kitab Suci, bukanlah kebebasan. Tapi merupakan “immoralitas” yang menyebabkan terjadi opresi kepada orang lain yang memuliakan agama (Tuhan, Nabi, Kitab Suci dll).  

Saya akhiri dengan menegaskan kepada mereka yang melakukan pelecehan agama, Al-Quran, Nabi dan Rasul. Anda merasa pintar tapi sesungguhnya anda bodoh. Anda merasa beradab (civilized) tapi realitanya anda biadab. Dan ketahuilah buku yang anda bakar itu tidak sedikit pun mengurangi kemuliaan Al-Quran. Kami memang marah karena itu adalah rasa alami sebagai manusia sekaligus kewajiban kami untuk membelanya.

Dihantam Gelombang 2 meter, kapal penangkap ikan, Dewi Jaya 2, terbalik, 22 orang hilang, 11 selamat

Ketahuilah, Al-Quran itu Kalam Ilahi yang tak akan pernah dihanguskan. Maka ketika anda membakar buku, yakinlah Al-Quran takkan bisa terbakar. Karena Al-Quran ada dalam penjagaan Dia Yang Maha menjaga langit dan bumi.

Pada akhirnya anda akan menyesal. Dan masa anda akan sadar dan terkagum-kagum. Karena semakin anda melakukan upaya untuk meredam Al-Quran itu, cahayanya akan semakin menembus jutaan jiwa manusia di negaramu dan di seluruh penjuru dunia.

Film Rantemario bertarung dalam 24 Festival Film Internasional

Kami akan terus jujur dengan nilai-nilai ajaran agama dan moralitas, serta nilai-nilai universal itu. Karenanya kami konsisten dengan ajaran agama dan moralitas kemanusiaan kami. Sehingga kami tidak pernah dan tak akan melecehkan agama dan keyakinan orang lain. Selain itulah adab kemanusiaan juga karena itu adalah ajaran agama kami.

Dan jika dengan kenyataan itu kalian terus memupuk kemarahan “binasalah dengan kemarahan kalian” (Ali Imran:119). 

Halaman Selanjutnya
img_title